SANGATTA – Upaya mendorong kemandirian ekonomi keluarga di Kecamatan Sangatta Utara mulai menunjukkan arah baru. Sebanyak 75 perempuan dari kelompok dasa wisma mengikuti pelatihan pembuatan teh celup herbal berbahan empon-empon. Kegiatan ini diprakarsai Tim Penggerak PKK Sangatta Utara dan dibuka oleh Camat Hasdiah.
Hasdiah mengatakan bahwa pelatihan ini lahir dari keinginan untuk menghadirkan peluang usaha yang dekat dengan keseharian masyarakat. “Tujuan kami bukan hanya melatih, tapi mendorong masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar rumah,” ujar Hasdiah di depan peserta.
Materi pelatihan diberikan oleh Dinas Kesehatan, Disperindag, serta TP PKK Kutim. Tidak hanya teknik meracik dan mengemas, peserta juga diajak memahami cara memasarkan produk agar dapat bersaing di pasar modern. Pelatihan menyasar Pokja 2 yang menangani pelatihan dan pengemasan serta Pokja 3 yang fokus pada pangan.
Hasdiah menambahkan bahwa kegiatan ini akan berlanjut pada peningkatan kualitas produk dan pelatihan kewirausahaan. “Kami ingin masyarakat tidak hanya bergantung pada bantuan, tapi tumbuh sebagai pelaku usaha yang mandiri,” kata Hasdiah.
Ibu Nani dari RT 04 mengaku antusias setelah mencoba membuat teh celup untuk pertama kali. “Ternyata tidak sulit. Bahannya juga dari tanaman yang sudah tumbuh di kebun. Ini bisa jadi usaha tambahan di rumah,” ujarnya.
Rina, peserta muda dari dasa wisma, melihat peluang yang lebih besar. “Kemasannya bisa dibuat menarik. Saya jadi semangat untuk coba produksi sendiri dan jual lewat online,” katanya.
Dengan memanfaatkan tanaman tradisional yang tumbuh di pekarangan, PKK Sangatta Utara membuka jalan baru bagi ibu-ibu rumah tangga untuk memperkuat ekonomi keluarga. Satu pelatihan sederhana memberi harapan lahirnya usaha rumahan yang berkelanjutan.* (ADV/ProkopimKutim/D)
