Shabaruddin: Pembinaan Atlet Muda Harus Terstruktur dan Berkelanjutan

diadmin
309 Views
2 Min Read

SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Shabaruddin, mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk segera merealisasikan program kelas khusus olahraga di tingkat SD dan SMP. Menurutnya, langkah tersebut sangat penting guna menciptakan bibit atlet berprestasi sejak dini.

“Dispora sangat strategis, bukan hanya di bidang olahraga, tapi juga pembinaan pemuda,” tegas Shabaruddin. 

Politisi kelahiran 10 Januari 1964 ini menilai, pembinaan atlet muda perlu dirancang secara terstruktur dan berkelanjutan, agar talenta lokal dapat berkembang maksimal dan tidak berhenti di tengah jalan.

Shabaruddin menjelaskan, setidaknya ada tiga fokus utama dalam pengembangan atlet daerah. “Pertama, sistem pencarian bakat (talent scouting); kedua, pendidikan atlet yang seimbang dengan akademik; dan ketiga, pengembangan kemampuan teknis mereka,” paparnya.

Politisi Partai Gelombang Rakyat Indonesia ini menilai, program kelas olahraga menjadi solusi konkret terhadap berbagai kendala yang selama ini dihadapi pelatih maupun siswa berbakat. 

“Seringkali sekolah tidak memberi izin anak untuk latihan karena alasan akademik. Orang tua pun khawatir anaknya tertinggal pelajaran,” jelasnya. 

Dengan adanya kelas khusus olahraga, hal itu bisa diatasi karena kurikulumnya dirancang agar akademik dan olahraga berjalan seimbang. 

Melalui program ini, siswa akan mendapat guru pendamping khusus, dukungan gizi, serta fasilitas latihan memadai. Legislator dari Fraksi PKS itu berharap, sistem pembinaan dari SD hingga SMP dapat melahirkan atlet yang mampu bersaing di level provinsi hingga nasional.

Kutim sendiri memiliki sederet prestasi membanggakan. Cabang Panjat Tebing sukses meraih gelar juara umum di kejuaraan regional, sementara dari Muay Thai, dua atlet putri Kutim—Junetha Melva Christia Tangdilallo dan Stevany Reijune Christia Tangdilallo—terpilih mewakili Indonesia di Sea Games 2025 di Bangkok, Thailand.

Menurut data KONI Kutim, 70 persen dari 60 cabang olahraga yang dibina telah menorehkan prestasi, dan 80 persen di antaranya berhasil meraih medali di berbagai ajang. “Ini bukti pembinaan yang berkelanjutan memang kunci,” tutup Shabaruddin. (ADV)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *