
Kutai Timur – Bupati H. Ardiansyah Sulaiman menegaskan, meskipun Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah mencatat berbagai capaian pembangunan signifikan selama dua dekade lebih, masih ada sejumlah tantangan mendasar yang perlu segera diatasi. Salah satunya adalah persoalan pemerataan akses infrastruktur dasar di wilayah terpencil.
Dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-26 Kabupaten Kutim, Ardiansyah menyoroti tiga sektor utama yang masih menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Ia menyebut, terbatasnya akses pelayanan kesehatan rujukan di beberapa kecamatan terpencil menjadi salah satu kendala besar bagi masyarakat.
“Masih ada warga yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan lanjutan karena jarak dan keterbatasan fasilitas,” ujarnya.
Selain itu, lemahnya infrastruktur telekomunikasi juga menjadi sorotan. Menurutnya, masih banyak daerah yang belum terjangkau jaringan digital karena minimnya menara telekomunikasi (BTS). Kondisi ini membuat sebagian masyarakat Kutim masih terisolasi dalam hal akses informasi dan komunikasi.
Ardiansyah juga menegaskan bahwa kebutuhan dasar seperti air bersih dan listrik harus menjadi prioritas pembangunan ke depan. “Kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, akses air bersih, dan cakupan elektrifikasi di sebagian wilayah Kutai Timur masih terus ditingkatkan,” jelasnya.
Ia berharap, dengan sinergi lintas sektor serta dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, pemerataan pembangunan dapat terwujud di seluruh wilayah Kutim. “Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat di pelosok juga merasakan manfaat nyata dari pembangunan daerah,” tutupnya. (ADV)