Warung Makan Nur di Tanah Datar Jadi Pemantik Ekonomi Desa

diadmin
430 Views
3 Min Read

SANGATTA SELATAN — Warung makan baru di Dusun Tanah Datar, Desa Teluk Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, mulai menjadi pusat aktivitas ekonomi warga. Pembukaan Warung Makan Nur, yang diresmikan pemerintah kecamatan pekan lalu, disambut baik pelaku usaha lokal karena diyakini dapat memacu pergerakan ekonomi desa yang selama ini bertumpu pada kegiatan pertanian dan jasa kecil.

Acara pembukaan yang berlangsung beberapa hari lalu dihadiri Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi, masyarakat sekitar, dan sejumlah mitra perusahaan. Suasana hangat terasa ketika musik hadrah mengiringi peresmian yang digelar sederhana namun penuh antusiasme warga.

Pemilik warung, Abas, menyampaikan rasa syukur atas dukungan pemerintah. Ia berharap kehadiran pejabat daerah menjadi sinyal kuat bagi tumbuhnya usaha kecil di desa itu. Kehadiran Mahyunadi dianggap sebagai dorongan moral bagi pelaku usaha yang mengandalkan aktivitas harian untuk menjaga stabilitas pendapatan.

Dalam sambutannya, Mahyunadi mengingatkan kembali perjalanan panjang Dusun Tanah Datar. Kawasan yang dulu dinilai tertinggal itu kini menunjukkan kemajuan, ditandai dengan tumbuhnya aktivitas ekonomi skala kecil. Ia berharap Warung Makan Nur dapat menjadi pemicu pergerakan ekonomi yang lebih besar.

“Jika usaha seperti ini bertahan dan berkembang, dampaknya akan dirasakan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Warung makan menjadi salah satu bentuk sektor informal yang memiliki peran penting dalam ekonomi desa. Aktivitasnya bergerak cepat, melibatkan rantai pasok yang luas, mulai dari petani, pedagang ikan, hingga produsen makanan rumahan. Sejumlah pakar pengembangan wilayah menilai sektor informal sering menjadi pintu awal pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi. Dalam kajian mereka, usaha kuliner kecil terbukti mampu menyerap tenaga kerja lokal dan mendorong sirkulasi uang di tingkat desa.

Akademikus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara, Kutai Timur, Erwin Febrian Syuhada juga menekankan kebutuhan memperkuat ekosistem usaha kecil agar berdampak lebih besar. Infrastruktur dasar, literasi usaha, dan akses pasar perlu diperluas untuk memastikan warung makan tidak hanya melayani kebutuhan harian, tetapi menjadi simpul kegiatan ekonomi yang terhubung dengan sektor pertanian dan perikanan lokal. Model seperti itu memungkinkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM memperoleh ruang pemasaran yang lebih stabil.

Rencana Pemerintah Desa Teluk Sangkima untuk menggandeng pelaku UMKM masuk dalam kerangka penguatan tersebut. Kolaborasi antara pemasok bahan pangan dan warung makan diyakini dapat membentuk rantai pasok lokal yang lebih efisien. Langkah ini sekaligus membantu masyarakat memperoleh tambahan pendapatan dari produk yang mereka hasilkan.

Peresmian Warung Makan Nur ditutup dengan santap siang bersama. Momentum ini menjadi penegasan bahwa pembangunan ekonomi desa memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Jika kolaborasi ini berlanjut, Dusun Tanah Datar berpeluang tumbuh menjadi pusat ekonomi kecil yang dinamis di wilayah Sangatta Selatan.

(ADV/ProkopimKutim/D)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *