SANGATTA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pendampingan bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayahnya. Fokus pembinaan tersebut menjadi arah utama dalam pelaksanaan program kerja Disperindag sepanjang 2025.
Melalui berbagai program terencana, Disperindag tidak hanya akan memberikan pelatihan teknis produksi, tetapi juga penguatan manajemen usaha, pemasaran, dan pemanfaatan teknologi digital.
Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani, menjelaskan, seluruh kegiatan dan kebijakan yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) tahun ini disusun secara terarah dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi (tupoksi) lembaga. “Untuk tahun ini tentu apa yang sudah dituangkan dalam Renja, atau rencana kerja tahunan, disusun selaras dengan tupoksi di Disperindag Kutai Timur,” ungkap Nora.
Ia menambahkan, fokus utama dari setiap program yang akan diimplementasikan adalah untuk memperkuat sektor industri kecil dan menengah melalui pendampingan yang lebih intensif dan terarah. “Arah dari tujuan organisasi kami adalah untuk meningkatkan upaya pendampingan kepada kawan-kawan IKM, atau Industri Kecil Menengah,” tegasnya.
Melalui strategi tersebut, pemerintah daerah berupaya memperkuat fondasi ekonomi lokal dengan memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah. Pendampingan yang berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi, mutu produk, serta kemampuan pemasaran IKM di Kutim.
Dengan penguatan dari sisi kualitas dan daya saing, IKM Kutim tidak hanya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga menembus pasar yang lebih luas. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah serta membuka peluang kerja baru bagi masyarakat. (ADV)
