JAKARTA – Tingginya kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi faktor utama keberhasilan program digitalisasi zakat di daerah itu. Bupati Kutim H. Ardiansyah Sulaiman menerima penghargaan Kepala Daerah Pendukung Digitalisasi Zakat dalam ajang BAZNAS Awards 2025 di Mercure Hotel Ancol, Jakarta.
Menurut Bupati Ardiansyah, sekitar 99 persen zakat yang diterima BAZNAS Kutim berasal dari ASN, baik PNS maupun PPPK. Kontribusi ini menjadi fondasi bagi keberhasilan sistem digital yang telah diterapkan selama empat tahun terakhir. “Saya menyampaikan terima kasih kepada para ASN Kutim karena partisipasi mereka sangat besar dalam mendukung program zakat digital,” ujarnya.
Kesadaran tinggi ASN Kutim dalam menunaikan zakat tidak hanya memperkuat program digitalisasi, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas distribusi zakat di daerah. Dengan dukungan penuh dari ASN, BAZNAS Kutim mampu menyalurkan zakat secara lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Bupati Ardiansyah juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih luas antara BAZNAS Kutim dengan pihak lain, termasuk perusahaan dan bank lokal, untuk mengoptimalkan platform digital pengelolaan zakat. Ia berharap kemitraan ini akan memperluas manfaat zakat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Penghargaan yang diterima Bupati Ardiansyah diharapkan menjadi motivasi bagi daerah lain untuk meniru model Kutim, memanfaatkan digitalisasi dan partisipasi ASN sebagai kunci keberhasilan program zakat yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, menegaskan Kutim menjadi contoh bagi daerah lain. “Penghargaan ini diberikan karena Kutim sudah empat tahun melakukan digitalisasi pengelolaan zakat. Secara manfaat, Kutim memberikan pemasukan tertinggi di Kaltim,” ungkapnya. (ADV/ProkopimKutim/D)
