
Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menegaskan perluasan akses listrik dan air bersih menjadi fokus utama pembangunan, menyusul berbagai tantangan infrastruktur yang masih dirasakan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman, dalam rapat paripurna ke-9 DPRD Kutim di ruang paripurna beberapa waktu lalu.
Dalam pidatonya, Bupati Ardiansyah menekankan bahwa pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, serta jaringan air bersih dan listrik masih menjadi pekerjaan rumah utama pemerintah daerah. Ia mencontohkan, akses di beberapa kecamatan pedalaman masih terbatas, sementara di perkotaan, kondisi drainase dan jalan lingkungan belum optimal, memicu genangan hingga banjir saat musim hujan.
“Kami berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan multiyears, khususnya sektor jalan dan jembatan, serta memperluas akses listrik dan air bersih. Meskipun program Internet Desa sudah diluncurkan, jangkauannya belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat di pelosok,” ujar Bupati.
Pemkab Kutim menggandeng PLN untuk memperluas jaringan listrik secara bertahap. Dalam empat tahun terakhir, PLN menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan elektrifikasi di berbagai wilayah. Di sisi lain, pemerintah juga menyiapkan program Rp250 juta per RT untuk pembangunan jalan lingkungan dan drainase, sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan perkotaan.
Selain infrastruktur, Bupati juga menyoroti upaya pengentasan stunting dan peningkatan ekonomi masyarakat sebagai bagian dari pembangunan menyeluruh. Ia berharap DPRD dapat mengawasi realisasi program-program tersebut agar tepat sasaran.
“Fokus kami tidak hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan dasar seperti listrik dan air bersih, serta kesejahteraan yang merata,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Pemkab Kutim berharap dapat mempercepat pemerataan pembangunan, memperkuat akses dasar masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan. (ADV)