Lulusan STPN Siap Kawal Program 1 KK 1 Sertifikat hingga Desa Presisi di Kutim

diadmin
288 Views
2 Min Read

YOGYAKARTA – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mempercepat program strategis pertanahan, mulai dari 1 KK 1 Sertifikat hingga Desa Presisi, kini memasuki babak baru. Sebanyak 13 lulusan program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadasteral Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta resmi kembali sebagai tenaga siap pakai untuk memperkuat tata kelola pertanahan di daerah.

Mereka diproyeksikan menjadi garda depan dalam mengatasi kompleksitas agraria Kutim, terutama kebutuhan tenaga pemetaan yang mampu menghasilkan data akurat untuk percepatan sertifikasi, perencanaan tata ruang desa, hingga penanganan persoalan enklave kawasan hutan.

Plt Asisten Pemkesra Seskab Kutim, Trisno, menegaskan, para lulusan ini akan menjadi motor penggerak dalam pembenahan administrasi pertanahan dan pelaksanaan program prioritas daerah. “Diharapkan lulusan STPN nantinya dapat mengabdi dan berkontribusi positif terhadap upaya pemerintah daerah dalam menata administrasi pertanahan, dan menjadi daya dukung suksesi 50 program Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur,” ujarnya usai upacara wisuda yang dihadiri Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Wakil Menteri Ossy Dermawan.

Dari jajaran lulusan, Durry Hanan, taruni asal Sangatta Utara, tampil menyita perhatian. Ia meraih predikat lulusan terbaik jalur kerja sama program D1 Pengukuran dan Pemetaan Kadasteral, menjadi representasi keberhasilan pembinaan sumber daya manusia pertanahan yang dilakukan Pemkab Kutim sejak satu dekade lalu.

Program kerja sama Kutim–STPN sendiri berakar pada inisiatif tahun 2013 ketika Ardiansyah Sulaiman—yang kini menjabat Bupati Kutim—bersama Rizali Hadi merumuskan kebutuhan tenaga profesional bidang pertanahan. Implementasinya dimulai pada 2015 dan telah menghasilkan tiga angkatan lulusan yang siap ditempatkan di unit-unit strategis daerah. Dengan hadirnya para lulusan baru, Kutim memiliki sumber daya manusia yang tak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memahami kebutuhan daerah tempat mereka berasal. (ADV/ProkopimKutim/D)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *