TELUK PANDAN – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 memberikan dampak signifikan bagi percepatan pembangunan, terutama di wilayah perbatasan. Program yang dipusatkan di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, itu resmi ditutup dengan capaian seluruh sasaran fisik dan nonfisik yang rampung seratus persen.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan apresiasi langsung kepada TNI atas pelaksanaan TMMD di desa yang berada di perbatasan Kutim–Bontang tersebut. Menurutnya, pembangunan di wilayah perbatasan memiliki tantangan tersendiri, terutama karena kedekatannya dengan objek vital nasional.
“TMMD tahun ini kebetulan dipusatkan di Desa Suka Rahmat, yang posisinya berada di perbatasan Kutim dan Bontang. Kita ketahui bersama, membangun di wilayah perbatasan itu cukup rumit,” kata Ardiansyah.
Ia menilai salah satu capaian penting TMMD adalah pembukaan jalur baru yang sebelumnya sulit dijangkau. “Tingkat kesulitannya luar biasa, tetapi TNI tahun ini berhasil membuat jalur baru. Insyaallah ke depan akan kita tingkatkan agar lebih baik lagi,” ujarnya.
Program TMMD, kata Bupati, membantu membuka akses yang lebih terjangkau bagi warga di wilayah terpencil dan perbatasan. “Ini sangat membantu memudahkan mobilitas masyarakat dan memperkuat pemerataan pembangunan,” tutur Ardiansyah.
Sementara itu, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul. Komandan Kodim 0909/KTM Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto selaku Dansatgas TMMD melaporkan seluruh pekerjaan, mulai dari infrastruktur hingga kegiatan sosial, selesai tepat waktu. “Semua sasaran pokok, tambahan, dan kegiatan nonfisik tuntas seratus persen,” kata Ragil.
Sasaran fisik utama meliputi pengerasan badan jalan sepanjang 900 meter dengan lebar 6 meter dan tebal 30 sentimeter, serta pembangunan jembatan kayu berukuran 16 x 4 meter di RT 08. Ragil menyebut seluruh fasilitas itu sudah dapat digunakan warga. “Alhamdulillah semua sasaran fisik pokok selesai dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, Satgas TMMD juga merampungkan lima titik sumur bor, rehabilitasi satu rumah tidak layak huni berikut MCK, penanaman 250 pohon, pengembangan ketahanan pangan dua hektare, pembersihan lingkungan, serta sejumlah program percepatan penurunan stunting. “Hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat, terutama soal air bersih hingga rumah layak huni,” kata Ragil.
Di bidang nonfisik, TMMD menggelar penyuluhan wawasan kebangsaan, bela negara, kesehatan, KB, pertanian, peternakan, perikanan, bahaya narkoba, hingga sosialisasi rekrutmen TNI AD. Program ini melibatkan 150 personel gabungan TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Ragil menegaskan bahwa dukungan pemerintah daerah dan partisipasi warga menjadi faktor penting keberhasilan pembangunan. “Semoga hasilnya memberi manfaat jangka panjang,” harapnya. (ADV/ProkopimKutim/D)