
SANGATTA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Timur terus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui berbagai program pelatihan. Berbagai inisiatif diluncurkan, menyasar kelompok mulai dari ibu rumah tangga hingga perempuan kepala keluarga.
Kepala DP3A Kutai Timur, Idham Cholid, menegaskan bahwa fokus instansinya adalah pada kegiatan pemberdayaan, sementara masalah permodalan bukan menjadi kewenangan langsung dinasnya. Ia memaparkan sejumlah contoh program yang telah dijalankan.
“Jadi itu banyak yang sudah kami lakukan ya, tapi untuk permodalan bukan kewenangan kami, tapi kami melakukan kegiatan pemberdayaan, banyak pelatihan pelatihan itu yang kami lakukan, misalnya baru baru ini ada kami kemarin berinisiasi ibu ibu untuk anak anak tk untuk kami latih bagimana membuat makanan yang sehat untuk bekal anaknya keselolah supaya mereka tertarik untuk makan tidak jajan,” ujar Idham saat ditemui di kantornya.
Lebih lanjut, Idham menjelaskan pendekatan yang dilakukan untuk memberdayakan Pekah (Perempuan Kepala Keluarga). Pelatihan diberikan berdasarkan minat dan bakat yang sudah dimiliki, kemudian ditingkatkan kualitasnya hingga ke aspek pemasaran dan legalitas.
Program pelatihan yang dijalankan sangat bergantung pada usulan yang muncul dari masyarakat desa melalui Musrenbang. Beberapa desa, seperti Desa Karangan, mengusulkan pelatihan salon dan pembuatan sabun. Namun, Idham mengakui bahwa usulan untuk program pemberdayaan sering kali kalah bersaing dengan usulan infrastruktur.
“Malah yang di usulkan lebih banyak pembangunan jalan, irigasi, sekolah jembatan, mungkin ada yang ingat untuk mengusulkan cuman satu dua orang,” tambahnya.
Untuk memperkuat program, DP3A Kutim juga menjalin kemitraan dengan organisasi lain, seperti APSAI (Asosiasi Perusahaan Sayang Anak), dalam hal penumbuhan dan pengembangan wirausaha. (ADV)