Pemerintah Kutai Timur Genjot Minat Bertani di Kalangan Anak Muda dengan Teknologi Modern

diadmin
307 Views
3 Min Read

SANGATTA – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk menarik minat generasi muda ke sektor pertanian mulai menunjukkan terobosan signifikan. Melalui pemanfaatan teknologi pertanian modern, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan (DTPHP) setempat berupaya mengubah citra bertani dari kegiatan yang konvensional dan melelahkan menjadi aktivitas yang lebih efisien, canggih, dan menarik.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur, Dyah Ratnamingrum, secara gamblang memaparkan strategi tersebut. Ia menekankan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai alat mesin pertanian (alsintan) modern untuk memudahkan dan mempercepat proses budidaya. “Kita sudah ada alatnya, misalkan untuk olah sawah kita tinggal menyetir saja, seperti itu kan jadi menarik untuk menanam pun tidak harus satu-satu kita sudah ada transplanter dan sebagainya nanti untuk penyemprotan kita juga sudah fasilitasi pakai drone,” ucap Dyah Ratnamingrum.

Pernyataan Kadis DTPHP ini menggarisbawahi sebuah pendekatan baru dalam menyasar petani milenial. Dengan menghadirkan traktor yang pengoperasiannya seperti menyetir, citra membajak sawah yang penuh lumpur dan memerlukan tenaga besar berusaha dihapus. Iming-iming kemudahan ini diperkuat dengan adanya mesin tanam (transplanter) yang menggantikan metode tanam padi secara manual satu per satu (tandur) yang dikenal melelahkan dan memakan waktu lama.

Tidak berhenti di proses pengolahan tanah dan penanaman, Dyah juga menyoroti efisiensi yang ditawarkan dalam perawatan tanaman. “Nanti untuk penyemprotan kita juga sudah fasilitasi pakai drone,” ucapnya. Penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida atau pupuk cair ini merupakan langkah lompatan teknologi yang signifikan. Cara ini tidak hanya menghemat waktu dan tenaga dibandingkan penyemprotan manual dengan knapsack, tetapi juga dinilai lebih tepat sasaran, efisien dalam penggunaan bahan, serta mengurangi risiko paparan bahan kimia pada petani.

Dengan adanya fasilitas ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berharap dapat mendekonstruksi persepsi lama tentang pertanian. Sektor agraris ingin ditampilkan sebagai bidang yang adaptif terhadap perkembangan zaman, mengutamakan mekanisasi, dan memerlukan keterampilan mengoperasikan teknologi. Diharapkan, transformasi citra ini dapat memicu ketertarikan anak muda yang sejak awal telah akrab dengan gadget dan teknologi untuk terjun dan mengembangkan usaha di bidang pertanian.

Keberadaan alsintan modern seperti traktor, transplanter, dan drone diyakini dapat menjadi magnet tersendiri. Melalui pendekatan ini, Pemerintah Kutai Timur optimis dapat meregenerasi petani, meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya menguatkan ketahanan pangan daerah di tengah tantangan minimnya minat generasi muda untuk melanjutkan usaha tani orang tua mereka. (ADV)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *