Surabaya – Di balik potensi inovasi yang ditawarkan artificial intelligence (AI) terdapat pula sejumlah tantangan dan batasan etika yang perlu diperhatikan. Menurut Hermawan Kartajaya, ketika data digunakan, harus ada pembatasan yang jelas mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
“Data tidak boleh digunakan untuk mengikat orang agar langsung membeli, tetapi boleh digunakan untuk memberikan informasi,” ujar Hermawan.
Hermawan menekankan pentingnya peran pemerintah dalam melindungi data pribadi konsumen. Pemerintah perlu membatasi data mana yang boleh dipakai oleh perusahaan dan mana yang terlalu pribadi sehingga tidak boleh digunakan.
Dalam mengukur dampak positif penggunaan AI terhadap lingkungan dan masyarakat, Hermawan menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya harus melihat dari peningkatan penjualan, tetapi juga dari bagaimana penjualan tersebut dicapai.
Selain itu, perusahaan juga perlu mengukur apakah komunikasi yang dihasilkan oleh AI tepat sasaran dan mendidik, bukan hanya bersifat persuasif tanpa mempertimbangkan nilai-nilai etika.
“Di samping ada peraturan pemerintah, perusahaan-perusahaan yang menggunakan AI itu harus membatasi diri sendiri. Nanti customer akan menilai sampai di mana tanggung jawab perusahaan yang pakai AI,” tambahnya.
Hermawan juga menyoroti peluang inovasi produk yang ditawarkan oleh AI. Teknologi AI dapat membantu melakukan simulasi untuk memprediksi potensi keberhasilan produk baru dengan fitur-fitur tertentu.
“Teknologi AI bisa membantu simulasi. Kalau umpamanya ada produk baru yang pakai fitur-fitur tertentu seperti ini, kira-kira bakal berapa persen dari orang yang ada ini senang? Belum tentu tepat itu ya, tetapi kan paling enggak membantu bagaimana pengembangan produk baru itu,” katanya.
Namun, Hermawan mengingatkan agar perusahaan berhati-hati dalam menggunakan AI untuk membuat pesan iklan yang terlalu personal atau manipulatif. “AI itu kan dulu kan untuk memprediksi kira-kira kalau ini dikeluarin ini berapa persen yang beli, itu bisa dihitung dulu. Kalau sekarang malah menjadi mesin untuk menginovasi sebuah produk menjadi sebuah iklan misalnya untuk menjadi daya tarik konsumen. Tapi kadang AI itu kan memunculkan sesuatu tanpa etika, jadi harus hati-hati juga,” jelasnya.
Hermawan juga mengimbau kepada perusahaan yang menggunakan AI dalam memasarkan produk dengan bijak. Pertama, gunakan AI harus mutlak. Kedua, kendalikanlah AI itu dengan pembatasan-pembatasan diri. Ketiga, lihat peraturan-peraturan yang ada dari pemerintah lokal maupun internasional di mana yang dianggap melanggar dan tidak.
(rmt)
Sumber: https://radarsurabaya.jawapos.com/nasional/776496907/hermawan-kartajaya-ukur-dampak-positif-ai-dalam-pemasaran-perhatikan-etika-dan-regulasi