Wabup Mahyunadi Ajak Kutim Masuki Fase Serius Membangun dan Kerja Keras di Usia ke-26

diadmin
444 Views
2 Min Read

SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi bersyukur Kabupaten Kutai Timur memasuki usia ke-26 pada 2025 ini. Menurutnya, inilah saatnya Kutim memasuki fase pembangunan yang lebih serius dan kerja nyata.

“Kalau umur manusia dibagi tiga, 25 tahun pertama itu masa belajar, 25 tahun kedua masa bekerja dan membangun rumah tangga, dan 25 tahun terakhir masa menikmati hasilnya. Nah, Kutai Timur yang kini berusia 26 tahun berarti sudah masuk masa kedua, masa bekerja dan membangun,” ujarnya belum lama ini.

Menurut Mahyunadi, usia 26 tahun bukan lagi masa euforia, melainkan fase untuk bekerja keras dan menata masa depan. Ia mengibaratkan perjalanan Kutim seperti perjalanan hidup manusia yang memiliki tiga fase. Masa belajar, masa bekerja dan berumah tangga, serta masa menikmati hasil jerih payah.

Bagi Mahyunadi, dua puluh enam tahun perjalanan bukan lagi waktu untuk berpuas diri. Kutim, katanya, telah melewati masa pembelajaran dan kini harus menapaki fase baru dengan arah pembangunan yang lebih matang dan terukur.

“Artinya Kutim sudah melewati masa bersenang-senang, melewati masa bermanja-manja. Sekarang waktunya serius membangun, seperti orang berumah tangga yang ingin menata masa depan dan melahirkan sesuatu yang bermanfaat,” kata dia.

Refleksi itu sejalan dengan tema besar HUT Kutim tahun ini, “Kutai Timur Mandiri, Tangguh, dan Berdaya Saing.” Menurut Mahyunadi, tema tersebut bukan sekadar slogan, tetapi komitmen nyata yang harus diwujudkan bersama.

Mahyunadi juga menekankan pentingnya efisiensi birokrasi dan penataan belanja publik yang lebih produktif. Ia menilai bahwa pembangunan infrastruktur menjadi tulang punggung utama dalam mempercepat pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Kutim, dari pesisir hingga pedalaman.

“Salah satu faktor yang paling bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi itu adalah kesiapan infrastruktur dari daerah-daerah sampai ke desa-desa. Kita berharap pertumbuhan ekonomi tidak hanya di kota, tapi juga mengalir sampai ke desa-desa,” tuturnya.

(ADV/ProkopimKutim/D)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *