SANGATTA – Karang Taruna Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali aktif setelah lebih dari lima tahun tidak menunjukkan kegiatan organisasi. Kebangkitan ini ditandai melalui Temu Karya Karang Taruna Kutim 2025 yang digelar di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Sangatta Utara, baru baru ini. Kegiatan tersebut menjadi ruang konsolidasi bagi para pengurus di tingkat kecamatan hingga kabupaten.
Pelaksana Tugas Karang Taruna Kalimantan Timur, Agus Pranoto, menyampaikan bahwa organisasi ini sebelumnya mengalami kevakuman hampir satu dekade. Ia menilai Temu Karya merupakan momentum untuk menata kembali struktur dan mempertegas peran Karang Taruna sebagai wadah pembinaan generasi muda.
Menurut Agus, Karang Taruna bersifat inklusif dan terbuka bagi warga berusia 13 hingga 45 tahun dari latar belakang apa pun. “Begitu kembali ke masyarakat, kita adalah bagian dari Karang Taruna,” ujarnya.
Ketua DPRD Kutim, Jimmi, menyatakan dukungan terhadap penguatan kembali organisasi sosial kepemudaan ini. Ia berharap Karang Taruna dapat menjadi mitra pemerintah dalam mempercepat pembangunan daerah. Peran Karang Taruna dinilai politikus Partai Keadilan Sejahtera, strategis karena berada dekat dengan warga di tingkat desa dan kelurahan.
“Karena dekat dengan masyarakat, Karang Taruna mampu mengenali persoalan sosial secara langsung serta mengembangkan kegiatan pemberdayaan yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, yang membuka Temu Karya tersebut, menegaskan bahwa Karang Taruna memiliki ruang gerak yang luas. Tidak hanya fokus pada kegiatan kepemudaan, organisasi ini juga dapat terlibat dalam bidang sosial, budaya, keagamaan, hingga pengembangan olahraga.
Ia mendorong agar Karang Taruna menjadi penggerak program sosial berbasis komunitas di desa dan kecamatan. “Mari jadikan Temu Karya ini sebagai awal kebangkitan menuju daerah yang tangguh dan berdaya saing,” ujarnya.
Dalam Rapat Pleno I, forum peserta menetapkan Arsyil Dyago Tandi Tasik sebagai Ketua Karang Taruna Kutim periode 2025–2030. Arsyil, yang akrab disapa Bang Ego, menerima dukungan dari seluruh 18 kecamatan dan perwakilan provinsi. Ia menyampaikan target untuk memperkuat jaringan Karang Taruna hingga tingkat dusun, serta membangun kerja sama lintas lembaga, termasuk sektor pendidikan, UMKM, dan dunia usaha.
“Karang Taruna harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjangkau masyarakat dan menggerakkan perubahan sosial,” kata Bang Ego dalam pidato perdananya. (ADV/ProkopimKutim/D)