RSUD Sangkulirang Jadi Rujukan Operasi Katarak di Pesisir Kutim

diadmin
243 Views
3 Min Read

SANGKULIRANG – Layanan kesehatan di wilayah pesisir Kutai Timur kini naik kelas. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangkulirang resmi meluncurkan operasi katarak modern tanpa jahitan atau phacoemulsification. Teknologi ini menandai dimulainya Program Pelayanan Mata Paripurna yang menjadi andalan baru rumah sakit di kawasan pesisir tersebut.

Direktur RSUD Sangkulirang, dr Azizah bin Smith, menjelaskan bahwa operasi phacoemulsification memungkinkan tindakan lebih cepat dan tanpa jahitan, sehingga pasien bisa langsung pulang setelah operasi.

“Proses penyembuhan hanya sekitar satu minggu. Ini jauh lebih efisien dibandingkan metode konvensional yang membutuhkan rawat inap dan waktu pemulihan lebih lama,” jelasnya.

Teknologi baru ini didukung pengadaan alat modern yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutai Timur. Langkah ini mengakhiri ketergantungan warga pesisir terhadap operasi katarak yang sebelumnya hanya tersedia lewat kegiatan bakti sosial. Kini, pelayanan bisa dilakukan rutin, terjadwal, dan berkelanjutan.

Peluncuran layanan disambut langsung oleh Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan anggota DPRD Kaltim. Ia menegaskan, pemerataan layanan kesehatan harus mencakup seluruh wilayah, bukan hanya di pusat kabupaten.

“RSUD Sangkulirang kini menjadi rujukan utama pesisir. Kami akan terus memperkuatnya, termasuk dengan program dokter keliling ke daerah-daerah terpencil,” kata Ardiansyah.

Untuk memperkuat layanan, RSUD Sangkulirang kini memiliki delapan dokter spesialis. Dua di antaranya dari formasi aparatur sipil negara, yakni spesialis bedah dan mata; lima dokter kontrak, penyakit dalam, anak, kandungan, anestesi, dan patologi klinik; serta satu dokter radiologi paruh waktu. Dengan formasi ini, rumah sakit telah memenuhi kebutuhan layanan dasar, plus spesialis mata sebagai unggulan baru.

Selain operasi katarak modern, RSUD Sangkulirang juga menghadirkan layanan USG empat dimensi dan mengoperasikan ruang Central Sterile Supply Department (CSSD), fasilitas penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan instrumen medis.

Data Dinas Kesehatan menunjukkan, kasus katarak tersebar di seluruh 18 kecamatan di Kutai Timur, dengan angka tertinggi di wilayah pesisir dan pedalaman. Mayoritas penderitanya berusia lanjut dan sebelumnya kesulitan mengakses layanan medis karena jarak dan biaya.

“Dulu harus menunggu kegiatan bakti sosial. Sekarang cukup datang ke rumah sakit, bisa langsung diperiksa dan dioperasi,” ujar Abdul Karim, warga Sangkulirang yang telah dua tahun mengidap katarak.

Dengan kehadiran layanan operasi katarak modern, Pemkab Kutim berharap RSUD Sangkulirang dapat berkembang menjadi pusat rujukan regional. Tak hanya memperluas akses layanan spesialis, tetapi juga memperkuat kualitas hidup masyarakat pesisir. Bagi Kutim, langkah ini menegaskan komitmen untuk membangun dari pinggiran, agar tak satu pun warga tertinggal dalam pelayanan dasar. (ADV/ProkopimKutim/D)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *