JAKARTA – Peran dunia usaha dalam mendukung pengasuhan anak pekerja kembali mendapat sorotan positif di level nasional. PT Dharma Surya Nusantara (DSN), perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, didapuk menjadi pelopor pengelolaan Taman Penitipan Anak (TPA) berbasis perusahaan dan menjadi narasumber utama dalam forum nasional implementasi Surat Edaran Bersama 6 Menteri tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Tempat Penitipan Anak.
Dalam forum tersebut, PT DSN memaparkan praktik baik pengelolaan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) yang diperuntukkan bagi anak-anak karyawan. Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menyampaikan apresiasi khusus terhadap komitmen perusahaan yang dinilainya selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
“Keberadaan TAMASYA oleh PT DSN menjadi contoh nyata komitmen dunia usaha dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam pengasuhan anak,” ujar Ardiansyah.
Perwakilan pengelola TPA Tunas Harapan milik PT DSN, Imanuel, mengungkapkan bahwa fasilitas ini sudah berjalan jauh sebelum regulasi TPA terbit pada 1994. Langkah itu berangkat dari kepedulian manajemen terhadap karyawan, terutama para ibu yang membutuhkan dukungan agar bisa bekerja tanpa cemas meninggalkan buah hati.
TPA Tunas Harapan juga mengadopsi empat inovasi layanan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yakni pendampingan pengasuh, anak, orang tua, serta layanan rujukan. Fasilitas pendukung seperti pojok laktasi dan alat permainan edukatif melengkapi layanan utama.
Secara keseluruhan, PT DSN kini mengelola 93 TPA yang tersebar di berbagai unit usaha. Manfaatnya terasa jelas: produktivitas meningkat, absensi menurun, dan loyalitas karyawan menguat. Model TAMASYA yang dikembangkan DSN diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain di Kutai Timur untuk menempatkan layanan penitipan anak sebagai investasi strategis dalam membangun sumber daya manusia sejak usia dini.(ADV/ProkopimKutim/D)
