SANGATTA – Kesempatan ekspor kakao dan nanas Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ke Eropa membawa harapan baru bagi para petani lokal. Dengan berkembangnya pasar global untuk produk agrikultur berkualitas tinggi, komoditas unggulan Kutim kini memiliki peluang meningkatkan pendapatan dan daya saing.
Kutai Timur mencatat pencapaian penting setelah kakao dan nanas lokal resmi diminati pasar Eropa melalui business matching Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 2025 di ICE BSD, Tangerang. Kerja sama ini terjalin antara Dinas Koperasi UKM Kutim, GENRPO Kaltim, serta ID SEED, jejaring diaspora yang fokus mengembangkan ekspor UKM ke luar negeri.
Kepala Dinas Koperasi UKM Kutim, Teguh Budi Santoso menyampaikan kemitraan ini menjadi peluang besar bagi petani.
“Dengan kualitas kakao dan nanas yang sangat baik, kita optimis pasar Eropa akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi petani dan UMKM,” ujarnya.
Teguh menuturkan, selain pasar Eropa, perusahaan cokelat premium Pipiltin Cocoa telah menunjukkan ketertarikan terhadap kakao fermentasi dari Kutim. Jika bekerja sama, petani tak hanya mendapat akses pasar, tetapi juga standar pengolahan yang lebih tinggi sehingga nilai ekonominya meningkat.
Dalam tren perdagangan internasional, komoditas agrikultur berkualitas, berkelanjutan, dan memiliki jejak produksi jelas (traceability) semakin dicari buyer global. Kondisi ini menjadi momentum bagi Kutim untuk memperkuat rantai pasok, dari tingkat petani hingga industri pengolahan.
Dengan capaian ini, Pemkab berharap kesejahteraan petani semakin meningkat. Ekspor kakao dan nanas diharapkan mampu membuka lapangan usaha baru, mendorong diversifikasi produk turunan, hingga memperluas jejaring pasar luar negeri. Langkah ini sejalan dengan upaya Kutim membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. (ADV/ProkopimKutim/D)