Perbaikan Layanan Kesehatan Perlu Kepemimpinan yang Konsisten

diadmin
444 Views
3 Min Read

SANGATTA – “Penguatan layanan kesehatan harus berjalan seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis,” ujar Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Yuriansyah, saat membuka Rapat Forum Kemitraan Pengelolaan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan di Ruang Arau, Kantor Bupati Kutim, Sangatta. Forum tersebut mempertemukan Pemkab Kutai Timur, BPJS Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan berbagai pemangku kepentingan untuk meninjau kembali mutu layanan dan menguatkan koordinasi di lapangan.

Pemerintah daerah menekankan bahwa jaminan kesehatan tidak hanya berfungsi mengurangi beban biaya pengobatan, tetapi juga memastikan seluruh warga memperoleh layanan yang tertib, terjangkau, dan mudah diakses. Karena itu, transformasi layanan berbasis digital dinilai menjadi langkah penting untuk memperbaiki efektivitas pelayanan di puskesmas dan rumah sakit.

Rapat tersebut dihadiri Ketua Komisi D DPRD Kutim Julfansyah, Wakil Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana, sejumlah dinas teknis, kepala puskesmas, serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Salah satu agenda utama adalah penyerahan predikat bintang tiga kepada RSUD Kudungga dari BPJS Kesehatan atas keberhasilan rumah sakit tersebut mengimplementasikan layanan digital, khususnya sistem antrean online untuk peserta JKN.

Perwakilan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Samarinda, Desy Liana Siregar, menyampaikan bahwa RSUD Kudungga menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang paling progresif dalam memanfaatkan teknologi digital. Sistem antrean online disebut berdampak signifikan terhadap pengurangan waktu tunggu dan peningkatan kenyamanan layanan bagi peserta JKN.

Penghargaan tersebut merupakan bagian dari evaluasi nasional BPJS Kesehatan terhadap kesiapan fasilitas kesehatan dalam menerapkan pelayanan digital. Penilaian meliputi pemanfaatan teknologi, kemudahan akses peserta, hingga tingkat kepuasan masyarakat.

Yuriansyah mengapresiasi capaian RSUD Kudungga dan menilai keberhasilan itu sebagai bukti bahwa inovasi dapat berjalan baik di daerah. Ia mendorong seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kutim untuk terus memperkuat kompetensi SDM dan kesiapan sarana layanan agar transformasi digital dapat diterapkan secara merata.

Keberhasilan RSUD Kudungga juga dinilai sejalan dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) Kutim, yang telah mencatat lebih dari 469.000 peserta JKN. Dengan mayoritas peserta mendapat layanan di puskesmas, pemerintah menegaskan pentingnya peningkatan kualitas layanan primer dan percepatan pemanfaatan teknologi agar perlindungan kesehatan bagi warga semakin optimal.  (ADV/ProkopimKutim/D)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *