SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan komitmennya dalam penguatan pendidikan Islam melalui kehadiran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, pada pembukaan Talk Show Serba-Serbi Mondok Santri dan Jejak Peradaban Islam.
Kegiatan yang digelar Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Putri Kutim itu berlangsung di Pendopo Rujab Bupati sebagai bagian dari rangkaian Hari Santri Nasional.
Mewakili Bupati Kutim, Mulyono menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut dapat memperluas wawasan pelajar mengenai nilai keislaman dan sejarah peradaban Islam. Ia menilai talk show dan rangkaian lomba yang diselenggarakan pesantren merupakan bentuk kontribusi nyata dalam memperkaya dunia pendidikan daerah.
Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberi manfaat kebaikan untuk kita yang mengikuti, tentunya juga bagi kemajuan pendidikan di Kutim,” ucapnya.
Mulyono mengapresiasi peran Muhammadiyah, yang dinilai terus memperluas kontribusi di Kutim, tidak hanya melalui lembaga pendidikan tetapi juga layanan kesehatan melalui RS Al-Shifa. Ia berharap ke depan Kutim dapat memiliki Universitas Muhammadiyah.
“Mudah-mudahan tidak berhenti sampai di SMP atau SMA. Mudah-mudahan nanti ke depan akan berdiri juga Universitas Muhammadiyah di Kutim,” harapnya.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Ar Raihana MBS Putri, Uztazah Naila M Tazkiyyah, menjelaskan bahwa rangkaian Hari Santri telah dimulai dengan Lomba Majalah Dinding (Mading) diikuti 31 tim. Tema lomba mengangkat sejarah Islam mulai dari Negara Islam untuk tingkat SD hingga dinasti-dinasti besar dunia Islam untuk tingkat SMP.
Ia menutup laporannya dengan menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kutim atas dukungan terhadap pengembangan pendidikan pesantren. (ADV/ProkopimKutim/D)