Pemkab Kutim Bersama GAM dan Indexim Kebut Pembangunan Jembatan Sementara di Bumi Rapak

diadmin
369 Views
2 Min Read

KAUBUN — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bergerak cepat menanggapi kondisi Jembatan Tundano yang sudah tidak layak pakai. Wakil Bupati Kutim Mahyunadi memimpin peninjauan rencana pembangunan jembatan sementara di Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun, yang diharapkan bisa menjadi akses vital bagi warga. Peninjauan turut dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).

Jembatan sementara ini dirancang untuk kendaraan roda dua dengan target penyelesaian maksimal satu bulan. Pembangunan jembatan ini bertujuan menjaga kelancaran aktivitas warga, mulai dari distribusi hasil pertanian hingga akses pendidikan, sebelum jembatan permanen dibangun tahun depan.

“Jembatan ini sangat penting untuk kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama distribusi hasil pertanian dan akses ke sekolah. Oleh karena itu, pembangunan sementara menjadi prioritas kami,” ujar Mahyunadi saat meninjau lokasi.

Proyek ini dilaksanakan melalui sinergi antara pemerintah daerah dan perusahaan swasta, yakni PT GAM dan PT Indexim, yang berkomitmen mendukung pembangunan secara gotong-royong. Kolaborasi ini diharapkan mempercepat proses pembangunan sehingga manfaatnya segera dirasakan warga.

Kepala Desa Bumi Rapak ditunjuk sebagai koordinator lapangan, bertugas memastikan kelancaran proyek dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Camat Kaubun, Saprani, berperan sebagai penghubung utama antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan.

“Dengan koordinasi yang baik, kami optimistis jembatan sementara ini bisa segera rampung dan memberikan solusi nyata bagi warga,” ujar Saprani.

Wabup Mahyunadi menekankan bahwa proyek ini juga menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. “Ini contoh nyata kerja sama lintas sektor yang memberi dampak positif. Kami berkomitmen untuk memastikan proyek ini selesai tepat waktu,” tegasnya.

Pembangunan jembatan sementara diharapkan menjaga kelancaran aktivitas warga di bidang pertanian dan pendidikan, sekaligus menjadi solusi jangka pendek sebelum pembangunan jembatan permanen yang lebih aman dan tahan lama pada tahun depan. (ADV/ProkopimKutim/D)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *