SANGKULIRANG – Di tepi jalan poros Desa Benua Baru, Kecamatan Sangkulirang, bangunan sederhana kini menjadi titik kebersamaan baru bagi warga. Pusat Kuliner Titik Kumpul, yang diresmikan oleh Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) H. Mahyunadi, bukan sekadar deretan kios makanan. Ia menjadi ruang bagi pelaku usaha mikro untuk menata hidup dan membangun mimpi di desa pesisir.
Aroma nasi kuning, mie goreng, dan kudapan tradisional mengisi udara pagi, bersatu dengan semangat gotong royong warga. Dari bakso hingga Gula Gaet – jajanan manis yang menjadi favorit pengunjung – setiap sajian menyimpan cerita tentang usaha, kreativitas, dan harapan baru bagi masyarakat setempat.
“Semoga ini jadi destinasi baru di wilayah ini. Terima kasih kepada PT GAM yang membantu menambah fasilitas di desa ini,” kata Mahyunadi sambil menggunting pita dan menandatangani prasasti. Ia bahkan menyempatkan diri menyapa pedagang satu per satu, membeli minuman, dan bercanda tentang Gula Gaet bagi yang masih mencari pasangan.
Fasilitas ini dibangun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Ganda Alam Makmur (GAM) bekerja sama dengan BUMDes Karya Idaman. Terdiri atas tujuh kios permanen, dua gazebo, ruang terbuka, dan toilet umum, pusat kuliner ini memberi ruang bagi warga untuk belajar mengelola usaha sendiri, sambil memperkuat solidaritas sosial di desa.
Dody Zakaria, perwakilan CSR PT GAM sekaligus putra daerah, berharap Titik Kumpul menjadi “tonggak utama peningkatan pendapatan desa Benua Baru Ilir” dan wadah untuk meningkatkan kompetensi UMKM lokal.
Pedagang sibuk menata dagangan dan kursi gazebo, sementara remaja nongkrong dan keluarga duduk menikmati makanan ringan sambil menikmati hembusan angin laut. Suasana yang hangat dan akrab ini menunjukkan bahwa pembangunan bukan hanya soal fisik, tapi juga soal menghadirkan kehidupan. Mahyunadi menekankan, program CSR lebih dari sekadar membangun fasilitas. “Masyarakat sekitar harus benar-benar merasakan dampak positif dari keberadaan perusahaan,” ujarnya. (ADV/ProkopimKutim/D)