
Kutai Timur – Mewujudkan kemandirian pangan bukan sekadar menanam dan memanen, tetapi tentang bagaimana setiap kebijakan bergerak seirama dari pusat hingga daerah. Hal inilah yang menjadi sorotan Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), dr. Novel Tyty Paembonan.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah agar program pertanian benar-benar membawa hasil nyata bagi petani. “Yang pasti, kita selalu kerja sama pemerintah pusat dan daerah terkait dengan masalah pembukaan lahan pertanian,” ujarnya.
Menurut Novel, keberhasilan program pertanian sangat bergantung pada perencanaan matang yang mencakup legalitas lahan, dukungan infrastruktur, hingga kesiapan petani di lapangan. Pemerintah daerah memiliki peran strategis untuk memastikan arah pembangunan pertanian selaras dengan kebijakan nasional. “Harus betul-betul sejalanan, supaya dalam perencanaan menyusul rencana kemudian support terhadap rencana kegiatan itu,” ujarnya.
Novel menilai, masih sering terjadi ketidaksinkronan antara kebijakan pusat dan daerah yang berujung pada program pertanian tidak berkelanjutan atau salah sasaran. Karena itu, ia mendorong Dinas Pertanian Kutim dan instansi terkait melakukan pemetaan ulang terhadap lahan potensial yang bisa dikembangkan menjadi kawasan pangan berkelanjutan.
“Kalau rencana pusat dan daerah bisa satu arah, bukan hanya hasilnya yang meningkat, tapi petani juga akan lebih semangat karena merasa didukung,” tambahnya.
Novel berharap kolaborasi lintas sektor ini tidak berhenti pada wacana, tetapi diwujudkan melalui program nyata di lapangan. “Kita ingin ketahanan pangan tidak hanya jadi slogan, tapi jadi gerakan bersama,” pungkasnya. (ADV)