SANGATTA – Harapan baru bagi kebangkitan ekonomi pesisir Kutai Timur (Kutim) mulai menguat. Proyek strategis Pelabuhan Kenyamukan yang sempat tertunda kini kembali bergulir setelah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) resmi mengusulkan anggaran lebih dari Rp200 miliar untuk menuntaskan pembangunannya.
Kabar ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kutim Komisi C, Bachok Riandi, yang memastikan proyek tersebut kembali masuk radar prioritas pembangunan daerah. Menurutnya, pembahasan bersama Bappeda telah dilakukan secara mendalam, termasuk mengenai kebutuhan dana untuk menyelesaikan seluruh tahap pekerjaan pelabuhan.
“Saya sudah berbicara langsung dengan Bappeda. Mereka menyampaikan bahwa kebutuhan untuk menuntaskan Pelabuhan Kenyamukan mencapai lebih dari Rp200 miliar,” ujar Bahcok.
Usulan anggaran ratusan miliar rupiah ini menjadi langkah strategis untuk menghidupkan kembali proyek yang selama ini mangkrak. Sebagai infrastruktur kunci, Pelabuhan Kenyamukan diharapkan menjadi pusat logistik dan distribusi utama bagi komoditas unggulan Kutim, seperti kelapa sawit, karet, dan hasil pertambangan. Dengan beroperasinya pelabuhan ini, biaya logistik diprediksi turun signifikan dan arus barang akan lebih efisien menuju pasar regional maupun nasional.
Komisi C DPRD Kutim bersama Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum akan menelaah secara detail rencana anggaran dan kelayakan teknisnya. Evaluasi menyeluruh ini penting untuk memastikan dana yang digelontorkan benar-benar efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Apabila seluruh proses berjalan sesuai rencana, penganggaran Pelabuhan Kenyamukan akan dimasukkan dalam APBD Kutim tahun depan, membuka peluang besar bagi kebangkitan ekonomi pesisir dan memperkuat posisi Kutim sebagai simpul logistik strategis di wilayah timur Kalimantan. (ADV)
