SANGATTA – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk menggerakkan ekonomi wilayah pesisir kian nyata. Proyek pembangunan Pelabuhan Kenyamukan kembali menunjukkan kemajuan setelah disiapkannya anggaran pendanaan signifikan pada tahun 2026. Langkah ini menjadi angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha yang telah lama menantikan hadirnya infrastruktur maritim tersebut.
Anggota DPRD Kutim, Bahcok Riandi, mengungkapkan instansi teknis sudah mulai menyiapkan langkah konkret untuk melanjutkan pembangunan. “Dinas Perhubungan sudah menyiapkan perencanaannya untuk tahun 2026. Itu ada sekitar Rp64 miliar,” ujarnya.
Menurutnya, penyusunan dokumen perencanaan yang matang merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah. Tahapan ini menjadi fondasi penting agar proyek strategis tersebut dapat berjalan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Dana sebesar Rp64 miliar disebut akan menjadi modal vital untuk memastikan keberlanjutan pembangunan pelabuhan. Pemerintah menempatkan proyek ini sebagai salah satu prioritas utama dalam mendorong konektivitas dan efisiensi logistik di kawasan timur Kalimantan.
Pelabuhan Kenyamukan sendiri diproyeksikan menjadi pusat logistik dan distribusi barang yang mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi, mulai dari perikanan, perdagangan, hingga pariwisata. Keberadaannya juga diharapkan dapat menekan biaya transportasi dan membuka akses pasar lebih luas bagi komoditas unggulan Kutim.
“Realisasi perencanaan ini diharapkan berjalan tepat waktu dan sesuai target, agar manfaat strategis Pelabuhan Kenyamukan segera dirasakan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan aktivitas ekonomi pesisir,” pungkas politisi kelahiran 12 Desember 1978 ini. (ADV)
