SANGATTA — Di tengah berbagai tantangan pembangunan, Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Bahcok Riandi, menyuarakan ajakan kuat untuk memastikan setiap anggaran pembangunan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menekankan, pengelolaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu bukan hanya kewajiban administrasi, tetapi bentuk tanggung jawab moral untuk masa depan Kutim.
Seruan Bahcok berangkat dari kepeduliannya terhadap kualitas pembangunan daerah. Ia melihat percepatan proyek konstruksi—mulai dari infrastruktur jalan, fasilitas publik, hingga sarana strategis lainnya—hanya dapat terwujud bila anggaran dikelola dengan disiplin tinggi. “Program penyerapannya ini yang kami perlu wanti-wanti,” ujarnya, menegaskan komitmen untuk memastikan anggaran benar-benar bekerja bagi masyarakat.
Lebih jauh, politisi Partai Demokrat ini mengingatkan pentingnya menghindari pembiayaan berbasis utang untuk proyek fisik. Menurutnya, beban keuangan negara yang sudah berat harus menjadi pengingat agar pembangunan dilakukan secara bijak dan berkelanjutan. Ia percaya bahwa Kutim dapat maju tanpa menambah beban generasi mendatang. “Kalau kami dari DPR, kami minta jangan sampai itu ada hutang lagi,” tegasnya.
Dengan visi yang jelas untuk tahun 2025, Bahcok mendorong agar semua anggaran pembangunan fisik dapat direalisasikan sepenuhnya. Baginya, setiap rupiah yang dialokasikan adalah harapan: harapan untuk jalan yang lebih baik, pelayanan publik yang lebih layak, dan kesempatan ekonomi yang lebih luas bagi warga Kutim. “Harus bisa terakomodir semua untuk fisiknya di tahun 2025 ini,” kata politisi kelahiran 12 Desember 1978 ini.
Pernyataan itu menjadi dorongan agar pemerintah terus meningkatkan kapasitas penyerapan anggaran dan menjaga integritas dalam pengelolaan keuangan daerah. Bahcok percaya, dengan kerja bersama dan komitmen terhadap transparansi, pembangunan yang merata dan berkeadilan dapat diwujudkan. (ADV)
