SANGATTA – Menyusul gejolak ekonomi yang semakin terasa, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) bergerak cepat untuk menstabilkan perekonomian daerah. Bupati Kutim, Ardiansyah, menegaskan bahwa berbagai langkah strategis dan koordinasi intensif dengan pemerintah pusat sedang dijalankan demi melindungi daya beli masyarakat dan mencegah dampak yang lebih luas.
Menurutnya, situasi ekonomi nasional maupun global tidak bisa diabaikan begitu saja karena berimbas langsung pada kondisi di daerah, terutama bagi masyarakat kecil, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta sektor riil lainnya. Karena itu, Pemkab Kutim fokus menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran, mulai dari pengendalian inflasi, menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok, hingga memastikan program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi tetap berjalan.
“Ini yang sedang kita usahakan,” ujar Ardiansyah, menekankan bahwa langkah antisipatif ini bukan sekadar rencana, tetapi tindakan nyata yang sedang berlangsung.
Koordinasi khusus dilakukan dengan Kementerian Keuangan sebagai otoritas fiskal utama. Harapannya, kebijakan atau dukungan fiskal yang diberikan dapat tepat sasaran, meredam gejolak ekonomi, dan menjaga stabilitas daerah. Bupati juga menekankan bahwa langkah serupa dilakukan oleh berbagai daerah lain sebagai bagian dari strategi kolektif. “Beberapa daerah juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan,” tambah Ardiansyah.
Bupati optimistis bahwa kondisi ekonomi tahun depan akan lebih stabil, dengan intensitas gejolak yang menurun dibanding tahun ini. “Mudah-mudahan tahun depan turbulensi yang ada itu mungkin sedikit, karena memang tahun depan yang paling kalah turbulensinya,” ungkapnya.
Dengan langkah antisipatif dan koordinasi yang dilakukan, Pemkab Kutim menunjukkan komitmen kuat untuk melindungi masyarakat sekaligus mempersiapkan fondasi yang lebih kokoh bagi pemulihan ekonomi di tahun mendatang. (ADV)
