Kutai Timur – Harapan untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera di Kutai Timur (Kutim) terus diperkuat. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim memastikan langkah nyata dengan menggandeng berbagai perangkat daerah (OPD) guna mendukung visi Bupati Kutim dalam menjalankan 50 program prioritas pembangunan daerah. Fokus utama diarahkan pada peningkatan kualitas keluarga dan percepatan penurunan angka keluarga berisiko stunting.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menegaskan, kerja sama lintas sektor menjadi kunci agar program pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. “Seperti kata Bupati tadi, boleh jadi keluarga itu berisiko karena tidak punya jamban atau rumah layak huni,” ujar Junaidi.
Ia menjelaskan, persoalan perumahan bagi keluarga berisiko akan ditangani oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) melalui program pembangunan serta rehabilitasi rumah layak huni. “Kami menyiapkan data, tapi yang menjemput nanti adalah Dinas Perkim melalui program seribu rumah layak huni atau lima ribu rumah yang direhab,” jelasnya.
DPPKB Kutim memastikan seluruh intervensi berbasis data By Name By Address (BNBA) agar pelaksanaan program lebih terarah dan transparan. “Kita melihat data keluarga berisiko stunting di desa mana yang paling tinggi. Jadi secara bertahap selama lima tahun akan kita tangani mulai dari yang paling tinggi,” ungkapnya.
Menurut Junaidi, membangun keluarga berkualitas tak bisa dilakukan sendiri. “Pembangunan kualitas keluarga tidak bisa sektoral, tapi harus kolaboratif. Dengan kerja sama semua pihak, kita yakin target Kutim bebas stunting bisa tercapai,” tegasnya. (ADV)
