Sasar Pasangan Subur, DPPKB Kutim Gencarkan Edukasi KB Modern

diadmin
327 Views
2 Min Read

Kutai Timur— Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat langkah untuk menekan angka stunting dengan menyasar kelompok pasangan usia subur (PUS) 4T, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak kelahiran, dan terlalu banyak anak. Program ini dijalankan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim melalui edukasi intensif tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi modern.

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menjelaskan keempat kondisi tersebut berpotensi besar memengaruhi kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak. “Kalau jarak kelahiran terlalu dekat, anak bisa tidak terurus. Begitu juga kalau usia terlalu muda atau terlalu tua saat hamil, risikonya tinggi bagi ibu dan bayi,” ujarnya.

Edukasi dilakukan secara berkelanjutan oleh Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap kecamatan. Mereka memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat mengenai manfaat KB modern dan pentingnya merencanakan kehamilan dengan aman. “Penggunaan KB tradisional masih tinggi, padahal efektivitasnya rendah. Karena itu, kita dorong masyarakat beralih ke KB modern,” tegas Junaidi.

Selain faktor usia dan jarak kelahiran, DPPKB juga menyoroti kondisi lingkungan dan sanitasi yang tidak layak sebagai penyebab risiko stunting. Banyak keluarga belum memiliki akses air bersih dan jamban sehat. Untuk itu, DPPKB berkolaborasi dengan program Seribu Rumah Layak Huni milik Pemkab Kutim agar keluarga berisiko segera mendapat bantuan.

“Keberhasilan menurunkan stunting tidak bisa dilakukan satu dinas saja. Butuh sinergi lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan, dan perangkat desa. Kita tekan stunting dari hulu, bukan menunggu dampaknya di hilir,” pungkasnya. (ADV)

 

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *