
Kutai Timur – Bagi Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, kekuatan ekonomi sejati tidak datang dari gedung-gedung tinggi atau proyek besar, melainkan dari tangan-tangan masyarakat kecil yang setiap hari berjuang lewat usaha mereka. Karena itu, ia menegaskan pentingnya menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama ekonomi Kutim. Pernyataan itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan di Gedung DPRD Kutim, Sangatta.
Mahyunadi menilai, pembangunan ekonomi tidak boleh hanya bertumpu pada sektor besar dan investasi luar, melainkan harus berakar dari kekuatan lokal. “Selain sektor industri besar, pertumbuhan ekonomi harus kuat dan tumbuh dari masyarakat. UMKM inilah yang menjadi penggeraknya,” ujarnya.
Menurutnya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat yang terbukti tangguh menghadapi krisis. Namun, masih banyak pelaku usaha kecil di Kutim yang terkendala dalam hal permodalan. “Banyak masyarakat ingin bekerja dan mengembangkan usahanya, tapi terbentur modal. Mau pinjam ke bank, tidak punya agunan,” kata Mahyunadi.
Ia menilai sistem perbankan saat ini belum sepenuhnya ramah terhadap pelaku usaha kecil. Karena itu, ia mendorong pemerintah daerah memperkuat kerja sama dengan koperasi, BUMDes, dan lembaga keuangan mikro untuk menyediakan pinjaman tanpa agunan atau dengan bunga ringan.
Mahyunadi juga menekankan pentingnya pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM agar mampu meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar. “Kalau UMKM kita tumbuh kuat, ekonomi Kutim juga ikut tumbuh dan lebih merata,” tegasnya. (ADV)