SANGATTA – Pasar global sangat menjanjikan bagi para pelaku usaha, termasuk di Kutai Timur (Kutim). Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyiapkan beragam strategi agar mereka mampu bersaing di pasar dunia.
Kepala Dinas Koperasi Kutim, Teguh Budi Santoso, mengatakan, pembinaan intensif menjadi kunci agar produk ekspor lokal dapat memenuhi standar internasional. Kabar baiknya, pihak mitra dari luar negeri akan terlibat langsung dalam proses pembinaan. “Mereka pasti akan melakukan pendampingan,” ujarnya saat ditemui awak media pada peringatan HUT Kutim.
Kunci keberhasilan produk lokal menembus pasar global adalah melalui pembinaan dan pendampingan intensif agar pelaku usaha memahami standar kualitas dan regulasi internasional untuk bisa menembus pasar global dan diminati konsumen luar negeri,
Santoso lebih lanjut menekankan pentingnya memahami selera pasar internasional, bukan sekadar mempertahankan preferensi produsen. “Kalau mengikuti selera penjual, bisa salah. Yang menentukan adalah pembeli,” tutur Santoso, memberi analogi sederhana tentang penyesuaian produk.
Fokus pembinaan, menurut Santoso, adalah pada adaptasi produk agar sesuai dengan kebutuhan pasar global. “Mereka akan membimbing cara melakukan kompensasi agar produk kita diterima di pasar mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, sikap egois mempertahankan standar lokal tanpa menyesuaikan dengan permintaan pasar justru bisa menutup peluang ekspor. “Kalau kita ego dengan ego kita sendiri, market akan menutup,” pungkasnya.
Pernyataan ini menegaskan langkah Kutim tidak hanya memproduksi komoditas, tetapi juga memastikan produk lokal dapat bersaing melalui pendekatan yang relevan dengan pasar internasional. (ADV)
