Keterbatasan Anggaran Jadi Tantangan Penanganan Stunting di Kutim

diadmin
292 Views
2 Min Read

SANGATTA – Penanganan stunting di Kutai Timur (Kutim) masih menghadapi kendala utama berupa keterbatasan anggaran, meski angka stunting di daerah ini menunjukkan tren penurunan. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim terus mendorong program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai upaya strategis mendukung 50 program unggulan Bupati.

“Iya, program kita ada namanya Genting, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting,” kata Anik Saidah, Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB, saat ditemui di Sangatta.

Data DPPKB menunjukkan angka stunting di Kutim relatif menurun, namun masih berada pada level 26%. Rinciannya, 21% tergolong stunting, sementara 5% masuk kategori sangat stunting yang membutuhkan penanganan khusus karena disertai riwayat penyakit bawaan seperti jantung atau diabetes.

Anik menekankan keterbatasan anggaran menjadi tantangan signifikan, terutama untuk menjangkau kecamatan yang jaraknya cukup jauh. “Kami menilai anggaran yang ada saat ini masih terbatas, apalagi di triwulan keempat ini kami juga sudah kehabisan dana,” ujarnya.

Untuk itu, DPPKB menggencarkan kolaborasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar program penanganan stunting dapat berjalan optimal. Sinergi ini diharapkan memperkuat upaya preventif dan perbaikan gizi anak-anak di daerah terpencil.

Selain itu, DPPKB telah menyampaikan kondisi anggaran kepada DPRD Kutim melalui Komisi D. Anik menyebut pihak DPRD terbuka dan akan membahas isu tersebut lebih lanjut bersama badan anggaran. “Kami berharap penanganan stunting menjadi perhatian khusus pemerintah daerah agar upaya ini bisa berjalan efektif dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan anggaran memadai, diharapkan angka stunting di Kutim terus menurun dan generasi muda dapat tumbuh sehat serta produktif. (ADV)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *