
Kutai Timur– Di usia senja, banyak orang berharap tetap bisa beraktivitas, bersosialisasi, dan merasa berguna bagi keluarga. Harapan inilah yang ingin diwujudkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui program “Lansia Berdaya”—sebuah terobosan yang dirancang agar para lanjut usia tetap aktif, produktif, dan berdaya di tengah masyarakat.
Program ini tidak hanya fokus pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga mendorong kemandirian, kepercayaan diri, dan kualitas hidup para lansia.
Kepala DPPKB Kutim, Anik Saidah, menjelaskan bahwa Lansia Berdaya akan menjadi wadah pembelajaran dan pelatihan bagi warga lanjut usia, dengan konsep menyerupai sekolah khusus. “Program ini seperti sekolah bagi lansia, di mana mereka bisa belajar, berkegiatan, dan mengembangkan keterampilan agar tetap mandiri,” ujarnya.
Anik menegaskan, program ini lahir dari kepedulian terhadap para lansia yang kerap dianggap beban keluarga. “Kami ingin mengubah cara pandang itu. Lansia masih punya potensi besar, mereka hanya perlu ruang untuk terus berkarya,” tambahnya.
Meski begitu, Anik mengakui Lansia Berdaya masih menghadapi tantangan pendanaan. “Hingga kini belum ada alokasi anggaran dari pemerintah daerah, tapi kami terus memperjuangkannya karena manfaat sosialnya luar biasa,” ungkapnya.
DPPKB berencana memulai program ini melalui tahap pelatihan, percontohan, dan penyusunan regulasi sebelum diterapkan di 18 kecamatan. Anik berharap dukungan lintas sektor segera hadir agar para lansia di Kutai Timur memiliki kesempatan untuk hidup lebih bermakna dan mandiri di masa tua. (ADV)