DP3A Kutim Genjot PUG untuk Wujudkan Kesetaraan Perempuan dalam Pembangunan

diadmin
313 Views
2 Min Read

SANGATTA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Timur berkomitmen untuk terus menggalakkan Program Pengarusutamaan Gender (PUG) pada tahun 2025. Program strategis ini ditetapkan sebagai salah satu dari tiga program unggulan yang akan diusung dan diintensifkan oleh dinas tersebut dalam periode mendatang.

Kepala DP3A Kutim, Idham Cholid, menekankan bahwa PUG bukan sekadar program seremonial, melainkan sebuah instrumen kebijakan dan pendekatan yang strategis untuk mewujudkan kesetaraan substantif antara laki-laki dan perempuan dalam segala aspek pembangunan. Menurutnya, esensi dari kesetaraan yang ingin dicapai melalui PUG bukanlah penyeragaman peran antara laki-laki dan perempuan, melainkan upaya untuk mengoptimalkan peran dan potensi yang dimiliki oleh perempuan.

“Pengarusutamaan gender itu memberikan pelatihan, pemahaman, sosialisasi agar perempuan itu ada kesetaraan nanti antara laki-laki dan perempuan, kesetaraan itu buka berarti sama ya, tapi fungsi perannya itu ditingkatkan sehingga nanti peran perempuan itu bisa lebih optimal,” papar Idham.

Penjelasan ini mengoreksi pemahaman yang keliru tentang kesetaraan gender, dengan menegaskan bahwa tujuannya adalah peningkatan fungsi dan kapasitas. Lebih lanjut, Idham menyoroti pentingnya peran aktif perempuan dalam mengakses dan mengisi ruang-ruang pembangunan yang tersedia, khususnya di sektor-sektor strategis seperti pendidikan. Melalui serangkaian kegiatan PUG yang meliputi pelatihan, peningkatan pemahaman, dan sosialisasi yang berkelanjutan, diharapkan kapasitas dan kepercayaan diri perempuan dapat meningkat signifikan.

Dengan kapasitas yang lebih baik, diharapkan mereka dapat berkontribusi lebih besar dan lebih optimal bagi kemajuan dan percepatan pembangunan daerah. Program PUG ini pada akhirnya diharapkan dapat mendorong terciptanya kebijakan, perencanaan, dan program pembangunan di semua sektor yang responsif gender. Dengan demikian, hasil pembangunan di Kutai Timur dapat dinikmati secara lebih adil, inklusif, dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali perempuan, yang merupakan potensi dan aset besar yang selama ini belum sepenuhnya tergali dalam memacu laju pembangunan daerah. (ADV)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *