
Kutai Timur – Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Kutai Timur, Roma Malau, menegaskan bahwa pihaknya tidak mengajukan penambahan anggaran dalam pelaksanaan program ketenagakerjaan tahun ini. Menurutnya, Disnaker akan berupaya memaksimalkan anggaran yang tersedia dengan tetap menyesuaikan pada kemampuan keuangan daerah.
“Ya, kita akan sesuaikan juga dengan pendapatan daerah ya. Kita gak bisa juga bilang sekian, tapi uang kita gak ada,” ujarnya
saat ditemui usai menghadiri rapat bersama Komisi D DPRD Kutim. “Ya cukup, cukup dicukupkan,” tambahnya.
Roma menegaskan, meski dengan keterbatasan anggaran, Disnaker tetap berkomitmen menjalankan program prioritas, terutama yang berkaitan dengan perlindungan pekerja rentan. Program ini disebut memiliki manfaat besar dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Oh itu sangat luar biasa ya, itu mengatakan bahwa amal jariah kita itu banyak menolong orang itu kan sangat mulia ya. Nah artinya di situ kita menolong, contoh umpamanya ojol ataupun buruh usaha tani,” jelasnya.
Lebih lanjut, Roma memaparkan sejumlah keuntungan dari jaminan sosial bagi pekerja rentan yang difasilitasi pemerintah daerah. “Nah itu, untuk untungannya juga, tiga tahun berturut-turut pemerintah memberikan, membayarkan upah pekerja rentan. Nah ketika anak daripada yang diajukan menjadi pekerja rentan penerima itu, nanti ada beasiswa di sana dari BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Roma menilai, program tersebut tidak hanya memberi perlindungan bagi pekerja sektor informal, tetapi juga membawa efek sosial jangka panjang melalui pendidikan dan jaminan keluarga. Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga sosial terus diperkuat agar perlindungan pekerja rentan di Kutai Timur semakin meluas dan berkelanjutan. (ADV)