
Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menegaskan komitmennya dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Pembangunan daerah, menurut Bupati Kutai Timur, harus tetap memperhatikan aspek ekologis agar investasi yang masuk tidak menimbulkan kerusakan lingkungan di masa mendatang.
Dalam keterangannya, Bupati Kutim menegaskan pentingnya regulasi sebagai landasan dalam menjaga investasi ramah lingkungan di wilayahnya. “Cara kita memastikan investasi ekologis tetap berjalan yaitu dengan memperhatikan regulasinya,” ujarnya.
Ia menuturkan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh kegiatan investasi, baik di sektor pertambangan, perkebunan, maupun infrastruktur, tetap berada dalam koridor hukum dan mengedepankan prinsip keberlanjutan. Hal itu, kata dia, menjadi langkah penting agar pembangunan tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat ekologis bagi generasi mendatang.
Lebih lanjut, Bupati mencontohkan salah satu regulasi yang wajib diterapkan oleh para pelaku usaha di sektor perkebunan kelapa sawit. “Misalnya kebun sawit itu setiap mereka harus punya 20% untuk konservasi, itu wajib ada. Regulasi ini yang penting kita jaga,” tegasnya.
Ia menjelaskan, aturan tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup di tengah masifnya kegiatan investasi. Lahan konservasi berfungsi sebagai ruang hijau alami yang mampu menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon, dan menstabilkan tata air di sekitar kawasan industri.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus memperkuat pengawasan dan koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta dinas teknis di tingkat provinsi. Sinergi ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap izin yang diterbitkan tetap berpedoman pada regulasi konservasi dan tidak merusak ekosistem lokal.
Bupati juga menegaskan bahwa Kutai Timur memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, mulai dari pertanian, kehutanan, hingga energi. Namun, potensi tersebut harus dikelola dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Pemerintah daerah, katanya, tidak ingin hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan menjadi bagian dari arah pembangunan daerah.
“Pembangunan harus kita arahkan dengan cara yang seimbang. Kalau investasi berjalan dengan baik tapi lingkungan rusak, manfaatnya tidak akan bertahan lama,” ujarnya. (ADV)