
SANGATTA – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Pemerintah Kabupaten menggelar upacara dan serangkaian kegiatan di Sangatta yang dihadiri oleh seluruh jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kutai Timur menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya kebersamaan dan komitmen dalam membangun daerah menuju masa depan yang lebih baik.
“Alhamdulillah dengan HUT Kutim ini kita berharap bersama-sama kita membangun Kutim, karena visi kita adalah Kutim tangguh, mandiri dan berdaya saing, ini luar biasa,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tiga kata dalam visi pembangunan Kutai Timur—tangguh, mandiri, dan berdaya saing—bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan arah dan semangat kerja nyata seluruh jajaran pemerintah serta masyarakat. Menurutnya, makna tangguh berarti Kutim harus mampu menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Sementara mandiri, lanjutnya, menggambarkan kemampuan daerah dalam mengelola potensi sumber daya yang dimiliki tanpa terlalu bergantung pada pihak luar. Adapun berdaya saing menekankan pentingnya inovasi dan kualitas sumber daya manusia dalam mendorong kemajuan daerah.
“Karena kita mengambil tiga kata itu bukan tanpa alasan, kita punya semuanya di Kutai Timur ini, makanya saya katakan bahwa Kutim ini Magic Land atau tanah ajaib,” ungkapnya penuh semangat.
Istilah “Magic Land” menurut Bupati menggambarkan keistimewaan Kutai Timur yang memiliki kekayaan alam melimpah, mulai dari hasil pertambangan, perkebunan, hingga potensi pariwisata dan kelautan yang besar. Selain itu, keberagaman suku, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat menjadi kekuatan sosial yang luar biasa bagi pembangunan daerah.
Ia berharap momentum HUT ke-26 ini menjadi titik tolak untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Bupati optimistis Kutai Timur akan terus berkembang menjadi daerah yang tangguh, mandiri, serta berdaya saing tinggi di tingkat provinsi maupun nasional.
“Perayaan ini bukan hanya peringatan usia, tetapi refleksi untuk melangkah lebih maju menuju Kutim yang sejahtera dan berkelanjutan,” tutupnya. (ADV)