Lamin Datun, Ikon Budaya Muara Ancalong yang Kembali Hidup Setelah Direhabilitasi

diadmin
421 Views
2 Min Read

MUARA ANCALONG –Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman tak hanya meresmikan Balai Desa Kelinjau Ilir saat kunjungan ke Kecamatan Muara Ancalong. Ia juga menyempatkan diri meresmikan Lamin Datun, rumah adat bersejarah yang telah kembali berdiri megah setelah proses rehabilitasi dan renovasi.

Lamin Datun bukan sekadar bangunan kayu berukuran besar. Berdiri sejak 1901, rumah adat ini memegang peran penting sebagai pusat aktivitas masyarakat Kelinjau Ilir. Beragam upacara adat, musyawarah kampung, hingga pertunjukan budaya diwariskan dan dijalankan di tempat ini selama lebih dari satu abad.

Kini, bangunan yang sarat nilai sejarah itu kembali difungsikan setelah mendapatkan sentuhan pemulihan. Prosesi pemotongan pita oleh Bupati Ardiansyah menjadi penanda bahwa Lamin Datun siap digunakan kembali sebagai ruang aktivitas masyarakat.

“Lamin Datun ini bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga ruang hidup budaya yang harus terus dijaga. Setelah direnovasi, semoga bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat sekaligus ikon kebudayaan Muara Ancalong,” ujar Ardiansyah.

Proses rehabilitasi Lamin Datun juga menghidupkan nilai gotong royong antarwarga. Tiang penyangga dan ukiran khas yang menghiasi bangunan dikerjakan bersama oleh para pengrajin dari enam desa di Kecamatan Muara Ancalong: Long Tesak, Long Lees, Mekar Baru, Rantau Sentosa, Long Pejeng, dan Gemar Baru. Setiap ukiran memiliki filosofi yang mencerminkan persatuan, kekuatan, dan jati diri masyarakat setempat.

Selain menjaga kelestarian budaya, Lamin Datun kini diproyeksikan sebagai daya tarik wisata budaya di Kutim. Dengan tampilan yang lebih representatif dan fungsional, bangunan ini menjadi ruang belajar bagi generasi muda tentang akar tradisi mereka, sekaligus destinasi baru bagi masyarakat luas. (ADV/ProkopimKutim/D)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *