Kutim Perkuat Desa Mandiri Lewat Program Desa Cantik Berbasis Data

diadmin
443 Views
2 Min Read

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis untuk memperkuat kemandirian desa melalui Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Peluncuran program ini dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Kutim, H. Mahyunadi, sebagai wujud komitmen membangun desa yang berbasis data dan bukti nyata.

“Desa tidak lagi menjadi objek pembangunan, tapi subjek yang menentukan arah kesejahteraan warganya sendiri. Untuk itu, data menjadi fondasi utamanya,” tegas Mahyunadi. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan desa dalam mengelola, menganalisis, dan memanfaatkan data statistik secara mandiri, sehingga kebijakan pembangunan dapat lebih tepat sasaran.

Tahun ini, Desa Singa Gembara ditetapkan sebagai desa percontohan. Desa tersebut akan dibina langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kutim, mulai dari penyusunan standar operasional prosedur (SOP) permintaan data, analisis statistik, hingga publikasi data melalui infografis dan laman resmi desa. Kepala BPS Kutim, Widiantono, menyatakan bahwa Desa Cantik merupakan upaya menumbuhkan budaya statistik sejak tingkat akar rumput. “Dengan adanya Desa Cantik, perencanaan pembangunan desa bisa lebih tepat sasaran, berdasarkan data valid dan relevan,” ujarnya.

Selain BPS, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, Ronny Bonar Siburian, menilai program ini sejalan dengan Desa Presisi dan Desa Digital. Diskominfo Staper bertindak sebagai Wali Data Daerah, memastikan integrasi sistem data lintas perangkat daerah dan keberhasilan digitalisasi desa.

Program Desa Cantik menjadi momentum penting bagi Kutim untuk menapaki revolusi pembangunan berbasis data. Di tengah era digital dan tuntutan transparansi publik, inisiatif ini memperlihatkan bagaimana desa dapat memimpin transformasi pembangunan, bukan sekadar menjadi objek. “Kebijakan berbasis data bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak dalam tata kelola pemerintahan modern,” pungkas Mahyunadi.  (ADV/ProkopimKutim/D)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *