SANGATTA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memperkenalkan inovasi baru dalam peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi melalui peluncuran Mobile Training Unit (MTU). Inovasi berupa mobil pelatihan ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat di 18 kecamatan, termasuk wilayah terpencil yang selama ini sulit mengakses pelatihan teknis.
Plt Kepala DPUPR Kutim, Joni Setia Abdi, menjelaskan kehadiran MTU untuk memperluas jangkauan pembinaan tenaga kerja konstruksi. MTU dirancang sebagai fasilitas pelatihan berjalan yang dapat mendatangi langsung masyarakat yang membutuhkan peningkatan keterampilan.
“Mobil ini untuk menjebatani teman-teman yang ada di 18 kecamatan, supaya bisa kita jangkau, supaya bisa kita latih, supaya bisa nanti tenaga kerja itu tersertifikasi,” ujarnya, belum lama ini.
Joni menambahkan, sertifikasi tenaga kerja konstruksi harus diawali dengan tahapan pelatihan. Karena itu, kehadiran MTU menjadi metode menjemput bola untuk memastikan pemerataan kesempatan peningkatan kompetensi di seluruh wilayah Kutim.
Meskipun saat ini baru tersedia satu unit MTU, DPUPR memastikan layanan pelatihan tidak hanya bertumpu pada mobil tersebut. Model pelatihan konvensional tetap berjalan beriringan, termasuk pelatihan tatap muka reguler di berbagai titik.
Ia berharap kombinasi berbagai metode pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis pekerja konstruksi, tetapi juga meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi sektoral.
Selain untuk meningkatkan keterampilan, Joni berharap melalui pelatihan ini para pekerja konstruksi juga semakin patuh terhadap regulasi yang berlaku. “Yang sudah kita sampaikan tadi, mereka patuh terhadap regulasi juga salah satunya, juga mendapatkan keterampilan,” pungkasnya. Â (ADV/ProkopimKutim/D)
