Inspektorat Kutai Timur Berkomitmen Tolak Korupsi dan Gratifikasi

diadmin
357 Views
2 Min Read

SANGATTA – Inspektorat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkomitmen penuh untuk menegakkan integritas. Prinsip itu dikuatkan melalui kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi yang berlangsung di Ruang Tempudau, kantor bupati Kutim.

Sosialisasi yang bertemakan “ASN Berintegritas Menolak Menerima dan Memberikan Gratifikasi dalam Bentuk Apa Pun” dihadiri oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN). Tujuannya untuk meneguhkan kembali jati diri sebagai abdi negara yang bersih, jujur, dan bertanggung jawab.

Inspektur Wilayah Kutim Joko Suripto menegaskan, integritas menjadi fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik. Ia  berpesan agar ASN tak sekadar bekerja melayani, tetapi juga menjadi teladan dalam sikap dan perilaku. Sehingga hal ini diharapkan bukan hanya dipelajari secara teori, namun juga dipraktikkan dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari.

“ASN bukan hanya pelaksana tugas, tapi juga teladan. Kalau kita jujur, masyarakat akan percaya. Kalau kita bersih, sistem akan kuat. Integritas bukan untuk dipamerkan, tapi untuk dijalani setiap hari,” ujar Joko.

Sosialisasi tak sekadar acara seremonial namun menjadi upaya nyata dalam pembinaan moral dan budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutim. Sehingga ASN di Kutim menjaga integritas pribadi dan institusi.

“Kami ingin nilai-nilai antikorupsi benar-benar menjadi budaya, bukan sekadar formalitas. Karena pencegahan korupsi dimulai dari kesadaran individu, dari cara kita menolak gratifikasi sekecil apa pun,” tegas Joko.

Dalam acara sosialisasi itu, salah seorang calon penyuluh Anti Korupsi, Siti Hawa, membawakan materinya dengan gaya komunikatif dalam praktik di acara sosialisasi tersebut. Ia mengajak para peserta lainnya memahami bahwa integritas bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, melainkan benteng diri yang menjaga kehormatan pribadi dan institusi.

“ASN sering dihadapkan pada situasi sulit, antara ucapan ‘terima kasih’ dan kejujuran. Di situlah nilai integritas diuji,” kata dia.

Selain penyampaian materi, peserta juga diajak menonton film pendek bertema antikorupsi serta berdiskusi interaktif tentang cara-cara menolak gratifikasi dengan bijak dan berbagi pengalaman menghadapi dilema etika di lapangan. (ADV/ProkopimKutim/D)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *