SANGATTA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) memulai transformasi digital melalui penyusunan Masterplan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dokumen strategis tersebut disusun bersama tenaga ahli Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) sebagai mitra akademik.
Tahapan awal kerja sama ini dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) pendahuluan di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim. Wakil Bupati Kutim Mahyunadi membuka kegiatan tersebut yang dihadiri Forkopimda, kepala perangkat daerah, camat, serta perwakilan industri digital dan telekomunikasi dari PLN, Telkom, Telkomsel, hingga Indosat.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, Ronny Bonar menyampaikan masterplan ini akan menjadi pedoman utama pembangunan TIK. Menurutnya, Kutim harus mengubah pola kerja dari proyek per proyek menjadi sistem kerja berbasis data, terukur, dan berkelanjutan.
Ia mengatakan, masterplan ini akan memastikan arah pembangunan digital selaras dengan lima puluh program prioritas Kutim. Menurutnya, semua belanja dan kebijakan TIK harus memiliki arah jelas dan menghasilkan dampak bagi masyarakat.
“Kami ingin mengubah pola kerja dari berbasis proyek menjadi berbasis sistem dan hasil. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur digital dapat dievaluasi secara objektif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Wakil Bupati Mahyunadi menyebut kerja sama akademis ini sangat penting karena memberikan fondasi ilmiah bagi perencanaan digital daerah. Ia menegaskan bahwa pembangunan TIK tidak boleh berjalan sporadis dan harus selaras dengan kebutuhan pelayanan publik.
“Kegiatan seperti ini seharusnya dilakukan sejak awal agar bisa masuk dalam perencanaan tahun 2026. Namun saya berharap hasilnya nanti bisa menjadi acuan bersama dan mampu mempercepat pemerataan digitalisasi di seluruh wilayah Kutim,” tegasnya. (ADV/ProkopimKutim/D)
