SANGATTA – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) memulai riset sport science di Kutai Timur (Kutim) untuk memetakan potensi atlet usia dini. Inisiatif ini didukung penuh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, sebagai bagian dari program penguatan sumber daya manusia (SDM) di bidang olahraga.
Ketua Tim Riset FKIP–DIKTI, Muhammad Ramli, menyampaikan bahwa tahap awal riset berlangsung di GOR Kudungga pada pertengahan Juli lalu. “Kami sudah mengumpulkan data dari siswa SD dan SMP yang memiliki kemampuan fisik dan bakat olahraga menonjol. Analisis ini nantinya menjadi dasar pembentukan program pembinaan atlet yang lebih terarah, termasuk kemungkinan kelas khusus olahraga,” ungkap Ramli.
Basuki Isnawan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kutim, menegaskan pentingnya pendekatan ilmiah dalam pembinaan atlet. Selama ini, Pemkab Kutim rutin mengadakan turnamen pelajar maupun open tournament, namun data dari riset sport science memungkinkan pemerintah menentukan strategi pembinaan yang lebih tepat. “Bakat atlet tidak boleh terbuang sia-sia. Dengan data, program kita lebih terukur,” jelas Basuki.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyatakan bahwa riset ini sejalan dengan visi Pemkab untuk melahirkan atlet nasional maupun internasional. Ia juga menekankan pembangunan stadion mini di setiap kecamatan sebagai pusat latihan yang mendukung pengembangan atlet daerah. “Dengan sinergi perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia pendidikan, Kutim akan memiliki peta jalan pembinaan atlet yang jelas,” kata Ardiansyah.
Selain itu, Ramli menambahkan upaya memperjuangkan jalur khusus bagi siswa berprestasi olahraga dari Kutim untuk bisa masuk FKIP Unmul tanpa tes sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pengembangan atlet daerah. Riset sport science ini bukan sekadar data, melainkan fondasi bagi pembinaan olahraga berkelanjutan. (ADV/ProkopimKutim/D)