Festival UFAH 2025: Panggung Megah Penjaga Warisan Budaya Kayan di Miau Baru

diadmin
246 Views
2 Min Read

KONGBENG – Festival Budaya Kayan UFAH 2025 berlangsung meriah. Ini menjadi bukti bahwa Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, merupakan salah satu pusat kebudayaan di Kutai Timur (Kutim). Perayaan yang menampilkan sembilan tarian otentik Kayan Umaq Lekan tersebut menjelma menjadi panggung megah tempat para penari menuturkan kisah leluhur lewat gerak, irama, serta busana tradisional yang memukau.

Setiap hentakan kaki dan liukan tangan pada pertunjukan itu bukan semata-mata atraksi seni, melainkan wujud syukur atas siklus kehidupan sekaligus refleksi mendalam terhadap identitas masyarakat Kayan. Di tengah arus modernisasi yang kian deras, festival ini menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal tetap dijaga, dirawat, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Festival UFAH 2025 kian meriah dengan hadirnya masyarakat adat, tokoh budaya, hingga wisatawan yang antusias menyaksikan ragam tarian yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Setiap tarian membawa makna dan kisah yang dipegang teguh oleh masyarakat adat.

Di antara tarian tersebut adalah Hudoq Aruq atau Bateang Bu-eang, ungkapan syukur atas kelimpahan panen; Hudoq Kitaq, yang melambangkan Dewi Padi sebagai sumber kehidupan; serta Hifan Sau dan Hifan Seang, tarian pria dan wanita yang merayakan kemenangan dalam upacara adat.

Ada pula Jat Alat, yang ditampilkan usai panen sebagai simbol dimulainya kehidupan baru; Hudoq Kap/Kusap Nga-eang, tarian sakral dengan topeng kulit kayu; dan Hudoq Kuhau, ritual untuk mengusir hama serta penyakit tanaman.

Dua tarian lainnya, Tingeang Urip (Enggang) dan Manuk Inuq, melambangkan kebesaran, perdamaian, serta kemakmuran. Perpaduan busana tradisional yang kaya warna, iringan musik khas, dan gerak tari yang sarat makna membuat seluruh pertunjukan tampil jauh melampaui sekadar hiburan.

“Budaya ini adalah identitas kita. Tugas kita menjaga, melestarikan, dan mewariskannya kepada generasi muda agar tidak hilang dimakan zaman,” ujar salah satu tokoh masyarakat adat yang hadir dalam perayaan tersebut.

Festival UFAH 2025 tidak hanya memperkuat kebersamaan di kalangan masyarakat Kayan, tetapi juga membuka ruang bagi publik yang lebih luas untuk mengenal kekayaan budaya mereka. Pemerintah daerah menilai festival ini memiliki potensi besar sebagai magnet wisata budaya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. (ADV/ProkopimKutim/D)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *