SANGATTA – Penguatan pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat merupakan salah satu agenda pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim). Hal ini disampaikan Bupati Ardiansyah Sulaiman saat menerima audiensi SKK Migas Kalsul dan Pertamina EP Sangatta di Sangatta.
Dalam pertemuan tersebut, program pengembangan bank sampah di Sangatta Selatan menjadi salah satu fokus pembahasan. Bupati Ardiansyah memberikan apresiasi atas kerja sama berbagai pihak yang berhasil mendorong bank sampah menjadi pusat pengolahan sampah plastik bernilai ekonomi.
”Bank sampah di Sangatta Selatan potensinya besar. Dari awal mereka sudah bekerja sama dengan mitra pengolahan plastik, bahkan sudah memiliki mesin pengolah biji plastik. Sekarang malah dikembangkan lagi menjadi mesin pembuat manik-manik,” ujar Bupati Ardiansyah.
Ia mengingatkan agar inovasi tersebut segera dilindungi melalui hak cipta untuk menghindari peniruan yang merugikan masyarakat penggagas. Menurutnya, manik-manik berbahan plastik daur ulang bukan hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai budaya yang kuat.
Pihak pengelola bank sampah melaporkan telah terbentuk sekitar 100 Unit Pengelola Sampah (UPS) berbasis RT yang didukung sejumlah perusahaan penyumbang sampah plastik. Sementara itu, Pertamina EP Sangatta menyatakan dukungan penuh dalam penyediaan sarana pemilahan dan penguatan kapasitas pengelolaan.
Bupati Ardiansyah meminta agar program CSR SKK Migas dan Pertamina terus diselaraskan dengan kebutuhan daerah, terutama menjelang penyusunan rencana kerja pemerintah tahun mendatang.
“Mumpung kita menjelang akhir tahun, program seperti ini bisa kita sinergikan untuk rencana tahun depan. Supaya semua bergerak bersama,” pungkasnya.(ADV/ProkopimKutim/D)
