Bupati Kutim: Kemandirian Ekonomi Dibangun Saat Tambang Masih Berjalan

diadmin
243 Views
2 Min Read

 

SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menegaskan penguatan kemandirian ekonomi masyarakat daerah tidak boleh menunggu masa pascatambang. Menurut dia, keberlanjutan tambang bukan sekadar isu pascaoperasional, melainkan bagian tak terpisahkan dari proses produksi.

Ia mencontohkan sejumlah wilayah di Indonesia yang gagal menikmati kemakmuran setelah tambang berhenti karena absennya perencanaan keberlanjutan yang menyeluruh.

“Kita tidak ingin kasus seperti di beberapa wilayah pascatambang di Kaltim terjadi di Kutai Timur. Kemandirian ekonomi masyarakat harus dibangun sejak tambang masih berjalan, bukan setelahnya,” tegas Ardiansyah dalam acara seminar nasional “Optimalisasi Keberlanjutan Tambang Menuju Kemandirian Ekonomi Masyarakat di Era Pascatambang”, di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim.

Pentingnya menyiapkan masa depan ekonomi masyarakat daerah tambang sedini mungkin memang menjadi fokus Pemkab Kutim. Menurut Ardiansyah, pelibatan warga, perlindungan lingkungan, dan penguatan ekonomi lokal jangan sampai menunggu masa pascatambang melainkan harus berjalan seiring dengan aktivitas penambangan itu sendiri.

Tak hanya sesumbar, Ardiansyah membeberkan langkah konkret yang telah ditempuh Pemkab Kutim. Salah satunya pemanfaatan void tambang milik PT Indominco di Kecamatan Teluk Pandan yang dijadikan sumber bahan baku air bersih bagi warga. Inisiatif semacam ini merupakan wujud nyata pemanfaatan ruang tambang secara berkelanjutan dan produktif.

“Pemerintah daerah akan terus memanfaatkan setiap peluang pembangunan agar sektor tambang menjadi pengungkit ekonomi masyarakat, bukan hanya sektor ekstraktif,” ujarnya.

Ardiansyah berharap seminar nasional tersebut tidak berhenti pada tataran wacana, melainkan melahirkan rekomendasi dan aksi nyata dalam pelaksanaan prinsip ESG di sektor pertambangan, khususnya Batubara di mana acara ini juga menjadi momentum penetapan Tim Penyusun Standar Environment, Social, Governance (ESG) Batubara Kutim.

“Saya berharap dari seminar ini lahir rekomendasi sekaligus implementasi nyata pelaksanaan ESG. Dunia tambang harus menjadi bagian dari solusi dari membangun masyarakat, menjaga lingkungan, dan memastikan keberlanjutan ekonomi daerah,” tuturnya. (ADV/ProkopimKutim/D)

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *