SANGATTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Batch 2 yang digelar Balai Latihan Kerja (BLK) Industri Mandiri, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kutim. Kegiatan dibuka oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di Aula BLK Industri Mandiri.
Bupati Ardiansyah menyatakan, PBK menjadi salah satu program prioritas pemerintah daerah dalam menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap untuk pasar kerja. Ia menyebut pemerintah menargetkan rekrutmen 50 ribu tenaga kerja selama masa kepemimpinannya.
“Bahkan, Wakil Bupati mendorong agar target tersebut ditingkatkan menjadi 100 ribu tenaga kerja,” jelasnya.
Ardiansyah juga memaparkan serapan tenaga kerja dari Agustus 2024 hingga September 2025 mencapai 18 ribu tenaga kerja. Menurutnya, angka itu menunjukkan Kutim mampu merekrut rata-rata 15 ribu tenaga kerja setiap tahun. ”Jadi kalau lima tahun sekitar 75 ribu itu melebihi target yang sudah kita rencanakan,” urainya.
Bupati mengatakan, pentingnya penguatan kompetensi untuk menghadapi bonus demografi. Menurutnya, tanpa keterampilan memadai, bonus demografi dapat berubah menjadi bumerang.
Ia pun berpesan agar para peserta memanfaatkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas diri dan berani naik kelas. “Jangan selamanya menjadi yang disuruh. Suatu saat jadilah manajer atau pemilik usaha yang memimpin,” tegasnya.
Sementara itu, Kadistransnaker Roma Malau menyampaikan bahwa sepanjang 2025 BLKI Mandiri telah menjalankan 18 paket pelatihan dengan total 288 peserta, dan saat ini terdapat 10 paket pelatihan aktif berisi 160 peserta. Program meliputi keahlian teknis seperti welding, mekanik alat berat, operator alat, instalasi listrik, hingga desain grafis dan pengolahan makanan. (ADV/ProkopimKutim/D)
