KBRN, Semarang: Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengajak orang tua tidak abai dengan pemberian imunisasi kepada anak. Imunisasi disebutkannya sebagai hak dasar anak untuk terlindungi dari penyakit berbahaya.
“Kasus Kejadian Luar Biasa(KLB) penyakit campak di Indonesia tidak lagi menjadi isu daerah, melainkan menjadi perhatian nasional. Padahal penyakit tersebut diketahui sudah lama, namun ternyata belum dapat diatasI dengan baik oleh pemerintah,” ujar Piprim, Selasa (2/9/2025).
Ia menyebut, setiap ada KLB suatu penyakit menandakan adanya jarak cakupan imunisasi yang mengalami penurunan signifikan. Ia menegaskan, campak merupakan penyakit menular yang berbahaya untuk anak-anak.
“Dibutuhkan kekebalan imunitas yang baik melalui imunisasi. Melalui seminar ini kita mengajak orang tua lebih peduli dan tidak takut lagi untuk melaksanakan imunisasi kepada anaknya,” ucapnya.
Organisasi IDAI juga siap membantu pemerintah melalui edukasi kepada masyarakat untuk kembali meningkatkan kepercayaan dengan menurunkan kegalauan untuk melakukan imunisasi. “IDAI siap bekolaborasi, pemerintah juga harus memastikan vaksin tersedia sampai ke plosok negeri,” ujarnya.
“Imunisasi adalah hak dasar anak sehingga terlindungi dari penyakit berbahaya. Imunisasi rutin juga bisa mengantisipasi stunting,” ucap Piprim.
Dalam diskusi yang sama, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Prof. Edy Hartoyo menjelaskan, campak disebabkan oleh virus dengan penularan melalui percikan ludah atau jalan napas. “Gejalanya dengan komplikasi berat, radang paru, radang otak, diare, dehidrasi hingga kematian,” ujarnya.
Prof Edy menjelaskan, anak terinfeksi campak memiliki tiga fase gejala. Pertama, Stadium Prodromal yang berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-3 sejak gejala mulai muncul.
Salah satunya, demam tinggi bisa lebih dari 38,5°C, dan tidak mudah turun meskipun sudah diberi obat penurun demam. Fase kedua, Stadium Erupsi atau Ruam Kulit (Rash) yang muncul di hari ke empat hingga ke enam dengan ciri.
Muncul ruam merah yang pertama kali terlihat di area kepala. Lalu, menyebar ke seluruh tubuh, biasanya disertai gejala batuk, pilek, dan mata merah.
Fase ketiga yakni stadium Penyembuhan, pada hari ke-3 hingga ke-4 setelah munculnya ruam ditandai demam turun secara alami. Ruam mulai menghitam dan meneglupas dan kondisi anak membaik jika tidak ada komplikasi.
Sumber: https://rri.co.id/kesehatan/1811848/idai-minta-orang-tua-lengkapi-imunisasi-anak