Jakarta – Beratnya tantangan pada tahun ini, membuat perekonomian nasional diprediksikan sulit menyentuh level 5 persen.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro memproyeksikan, perekonomian nasional tumbuh maksimal ke level 4,96 persen secara tahunan atau (year on year/yoy) pada 2025.
“Bank Mandiri memproyeksikan perekonomian Indonesia pada 2025, masih berpeluang tumbuh sebesar 4,96 persen, di tengah berbagai tekanan global maupun domestik,” kata Andry dalam Mandiri Economic Outlook Q3 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Dia bilang, Bank Mandiri melihat potensi setelah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,12 persen (yoy) di triwulan II-2025, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang nangkring di level 4,87 persen (yoy).
Pada triwulan II-2025, konsumsi masyarakat tumbuh 4,97 persen (yoy) berkat libur lebaran dan sekolah. Di sisi lain, berdasarkan data Mandiri Spending Index (MSI), pertumbuhan triwulan II-2025 didorong kategori belanja yang terkait rekreasi, mobilitas dan layanan pendidikan. Belanja masyarakat yang terkait dengan transportasi tumbuh 71 persen (yoy).
Andry mengatakan, penduduk usia muda yang mendominasi struktur penduduk Indonesia menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi sektoral terkait konsumsi berbasis pengalaman (experience-based consumption).
Maka dari itu, dia mendorong pemangku kebijakan untuk mempertahankan segmen tersebut agar tetap menjadi katalis positif pendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, ekonom Bank Mandiri mencatat beberapa tren perubahan yang perlu diantisipasi ke depan, salah satunya kebutuhan dasar (back to basic necessities).
Sampai dengan minggu ketiga Agustus, belanja supermarket tumbuh 4,2 persen dibandingkan akhir periode liburan, yang tertinggi dibandingkan sub-kelompok belanja lainnya. “Artinya, pasca libur sekolah, masyarakat kembali ke supermarket untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga,” tutur Andry.
Selain itu, Bank Mandiri melihat terdapat kenaikan preferensi belanja masyarakat untuk experienced-based seperti makan di luar, travel, dan transportasi dibandingkan pembelian barang (product-based).
Hal ini tercermin dari index belanja experience-based yang meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan 2024. Selain konsumsi, kinerja investasi, belanja pemerintah dan ekspor juga menunjukkan perbaikan.
Sedangkan inflasi tercatat terkendali di level 2,37 persen (yoy) per Juli 2025. Alhasil, pasar keuangan bergerak ke zona stabil yang didukung aliran modal asing. Sehingga memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan ataiu BI-rate menjadi 5 persen pada Agustus 2025.
Andry menyebut, dibutuhkan dukungan kebijakan countercyclical yang mampu memberikan bantalan bagi perekonomian dalam menghadapi tekanan eksternal untuk menjaga momentum positif perekonomian.
“Kebijakan Bank Indonesia diperkirakan tetap akomodatif, seiring masih terbukanya ruang pelonggaran apabila stabilitas harga terjaga dan risiko eksternal dapat dimitigasi. Sementara itu, kebijakan fiskal juga perlu lebih akomodatif, dengan percepatan realisasi belanja agar dapat berperan sebagai penopang perekonomian di tengah tingginya ketidakpastian global,” tutur dia.
Sumber: https://www.inilah.com/tahun-ini-ekonom-bank-mandiri-prediksikan-ekonomi-tumbuh-nyaris-5-persen