Kutai Timur – Pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kutai Timur (Kutim) bukan sekadar proyek fisik, tetapi menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan layanan publik yang lebih cepat dan terintegrasi, MPP diharapkan menarik investasi baru sekaligus mempermudah masyarakat mengurus berbagai administrasi.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kutim, Ripto Widargo, menjelaskan bahwa MPP telah mulai dibangun sejak 2024 dan merupakan program tahun jamak.
“Mall Pelayanan Publik ini sudah mulai dibangun dari tahun 2024. Karena masuk program tahun jamak, pembangunan akan diteruskan di tahun 2025 dan 2026. Saat ini, pelayanan sementara dilaksanakan di kantor DPMPTSP di Jalan Pertanian, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi. Ini sudah menjadi semacam obligasi pemerintah daerah,” ujarnya.
Ripto menambahkan, pembangunan fisik MPP telah dimulai di area APT Pranoto, tepatnya di lokasi bekas Kampus STAIS lama. “Saat ini pondasi sudah dibangun. Gedung lama kita bongkar, kemudian diteruskan dengan rancangan DED (Detail Engineering Design) yang siap dilaksanakan,” jelasnya.
Selain dukungan pemerintah, proyek MPP juga mendapat perhatian dari pihak swasta, termasuk PT Kaltim Prima Coal (KPC). “Kami mendengar PT KPC akan mendukung pembangunan MPP, termasuk kemungkinan bantuan hingga interiornya. Untuk detail teknis, teman-teman dari PU Cipta Karya yang lebih tahu,” tambah Ripto dengan nada optimis.
Dengan keberlanjutan pembangunan MPP ini, Pemkab Kutim menargetkan layanan publik lebih cepat dan terintegrasi, sehingga menarik investasi baru serta menciptakan iklim ekonomi yang lebih kondusif bagi masyarakat. (ADV)
