
Kutai Timur – Bupati Kutai Timur (Kutim), H. Ardiansyah Sulaiman, menegaskan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang kian cerah berkat masuknya investasi berskala nasional. Fokus utama pemerintah saat ini adalah memfasilitasi dua proyek industri strategis yang diproyeksikan menyerap investasi triliunan rupiah.
“Salah satunya kawasan industri kimia di Bengalon yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Kita tinggal menunggu realisasi investasi ini beroperasi,” ujar Ardiansyah usai menghadiri Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-26 Kabupaten Kutim di Ruang Sidang Utama DPRD, didampingi Wakil Bupati Mahyunadi.
Kawasan yang dimaksud, Batuta Chemical Industrial Park (BCIP), diproyeksikan menjadi kawasan industri kimia terpadu pertama di Asia Tenggara dengan fokus pada hilirisasi batubara. Proyek ini mencakup pembangunan pabrik gasifikasi batubara (Coal to Methanol) dan pabrik amonium nitrat, dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp30–40 triliun.
Selain BCIP, Kawasan Industri Maloy juga menunjukkan perkembangan positif. Ardiansyah menjelaskan, perusahaan besar dengan nilai investasi sekitar Rp6 triliun telah menyewa lahan selama dua tahun dan sedang melakukan studi kelayakan lanjutan.
Untuk menunjang kelancaran investasi, Pemkab Kutim terus memperkuat akses transportasi. Bupati mengaku telah melobi pihak PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk menambah rute penerbangan Sangatta–Balikpapan, guna memangkas waktu tempuh yang kerap dikeluhkan investor. “Rute penerbangan yang lebih cepat ini diharapkan tak hanya melayani korporasi, tetapi juga masyarakat umum,” tambahnya.
Dengan sinergi proyek strategis nasional dan peningkatan konektivitas, Ardiansyah optimistis Kutai Timur akan tumbuh menjadi daerah mandiri, tangguh, dan berdaya saing tinggi di masa depan. (ADV)